Antar Undangan Nikah, Penderita Tuna Rungu Tewas Disambar Kereta

619
Motor korban terlempar. (Foto: Sundari/wartabromo)

Sumberasih (wartabromo) – Perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Blobo, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, memakan korban jiwa. Kali yang menjadi korban jiwa adalah Muchlis (35), warga Desa Wringin Anom Blok Kulak, Kecamatan Tongas, meregang nyawa setelah ditabrak Kereta Api Mutiara Timur, jurusan Surabaya – Banyuwangi, Sabtu (14/5/2016) siang.

Berdasarkan informasi yang didapat wartabromo.com, saat itu, korban diketahui hendak pulang, setelah mengantar undangan pernikahan adiknya. Sesampai di perlintasan kereta api tersebut, ia langsung melintas. Jarak yang begitu dekat membuat kereta yang melaju dari arah barat ke timur pada pukul 12.15 siang, langsung menabrak korban.

Akibatnya, korban yang mengendarai motor batik hitam dengan nopol N 4433 QV terpental. Korban meninggal setelah kepala bagian kanan belakangnya pecah dan tangan kanan patah.

Baca Juga :   Mahal di Pasaran, Petani Garam Probolinggo Justru Terancam Gulung Tikar

Kuat dugaan, kecelakaan itu disebabkan kondisi fisik korban. Pasalnya, meski tempat kejadian perkara memang tidak berpalang pintu, namun sudah ada Early Warning System (EWS). Fungsinya, memberi tanda saat ada kereta api yang hendak melintas. Berupa lampu merah seperti di traffic light disertai sirine nyaring.

“Warga saya ini, diketahui merupakan penyandang tuna rungu dan tuna wicara. Dugaan saya dia tidak mengetahui jika ada kereta yang hendak melintas,” kata Kepala Desa Wringinanom, Syafi’i.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat, RSUD Tongas. Guna penyelidikan lebih lanjut, kendaraan milik korban diamankan petugas Satlantas Polres Probolinggo Kota.

“Begitu kejadian, kami lakukan kroscek pada EWS. Tidak ada kerusakan dan semuanya berfungsi dengan baik,” kata anggota Satlantas Polres Probolinggo Kota, Bripka DP. Iswahyudi. (saw/fyd)