Pekerja Carwash Tewas di Tempat Kerja, Warga Paiton Geger

1106
Jenazah pekerja carwash yang tewas dievakuasi. (Foto: Sundari/wartabromo)

Paiton (wartabromo) – Warga Desa Karanganyar Kecamatan Paiton, Jumat (27/5/2016) pagi geger. Untung (70), salah satu warga setempat, ditemukan telah menjadi mayat di ruang tunggu tempat cuci mobil Saroha, di Jalan Raya Pantura desa setempat.

Dari informasi yang didapat wartabromo.com, mayat pria yang bertugas sebagai penjaga malam itu, pertama kali ditemukan oleh dua karyawan carwash sekitar pukul 8.00. Saat itu, Fian (21) dan Sulastri (20), datang ke tempat kerja. Ketika hendak masuk, ternyata pintu gerbang depan belum terbuka, padahal biasanya pada jam segitu sudah terbuka.

Keduanya kemudian memanggil Untung, karena dikira masih tertidur, sebab pintu ruang tunggu yang biasa digunakan Untung untuk tidur masih tertutup rapat. Namun, karena lama tidak ada sahutan, Fian, yang berkerja di bagian cuci kendaraan, kemudian melompati pagar untuk mengambil kunci pintu gerbang.

Baca Juga :   Badai Pasir Landa Bromo

“Ketika saya mendekat ke ruang tunggu, dia terlihat seperti orang tidur. Saya terus panggil namun tidak menyahut, akhirnya saya beranikan diri untuk membangunkannya. Tetapi dia tidak bangun-bangun,” tutur Fian.

Saat ditemukan posisi Untung tengah telentang dengan kepala berada di arah barat daya. Pria yang tinggal di Dusun Karanganom ini, memakai sarung kotak-kotak dan celana panjang warna kheki tanpa memakai baju. Tak ditemukan luka-luka atau bekas penganiayaan pada bagian tubuhnya.

Fian lantas mengambil kunci pintu gerbang dan memberitahukan kondisi Untung kepada Sulastri, karyawan bagian kasir. Mereka berdua kemudian memberitahukan peristiwa itu kepada Iwan, pemilik tempat pencucian mobil, yang tengah berada di Surabaya. Sekitar pukul 8.30, mereka kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Paiton.

Baca Juga :   Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kabupaten Pasuruan Meninggal Dunia

Polisi lantas mendatangai tempat kejadian perkara untuk melakukan pemeriksaan. Mayat Untung kemudian dibawa ke RSUD Waluyojati Kraksaan untuk diotopsi. “Kami belum dapat memastikan penyebab kematiannya, masih menunggu hasil otopsi,” ujar Wakapolres Probolinggo Kompol Sujiono.

Akibat peristiwa itu, jalaur Pantura Probolinggo – Banyuwangi sempat terhambat. Pasalnya, banyaknya warga yang ingin mengetahui peristiwa itu. (saw/fyd)