Harga Bumbu Dapur Mulai Naik di Probolinggo

1843
Foto ilustrasi/wartabromo.com

Kraksaan (wartabromo) – Seminggu jelang Ramadhan, kenaikan harga komoditas pangan semakin tidak terkendali. Di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Probolingo, harga bumbu dapur terus melonjak hingga 40 persen dari harga awal. Kenaikan tertinggi terjadi pada bawang putih, kacang tanah dan cabai merah.

Harga bumbu dapur di pasar tradisional Semampir Kraksaan, terus menggeliat. Kenaikan tertinggi komoditas bumbu dapur dialami bawang putih. Dari harga awal Rp 20 ribu pekan sebelumnya, Senin (30/5/2016) pagi, naik menjadi Rp. 33 ribu per kg.

Harga jual kacang tanah dari Rp. 24 ribu, kini menjadi Rp 26 ribu per kg. Harga kemiri naik tiga ribu, sebelumnya 18.000 rupiah menjadi 21.000 rupiah per kg. Sementara harga cabai merah keriting segar mencapai Rp. 45 ribu per kg, harga sebelumnya sebesar Rp. 43 ribu per kg. Gula merah dari harga awal 13.000 rupiah, berubah menjadi 16.000 rupiah per kg.

Baca Juga :   Dua Orang Opname Terkena DBD, Dinkes Abaikan Laporan Warga Pandaan

Pergeseran harga juga terjadi pada merica dari Rp. 160 ribu, kini menjadi Rp. 165 ribu per kg. Lonjakan harga juga terjadi pada cabai merah keriting yang tembus Rp. 23 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp. 18 ribuper kg.

“Kenaikan harga terjadi sejak sepekan terakhir, akibatnya banyak pembeli mengurangi belanja, contohnya bawang putih saja biasanya beli satu kilo sekarang beli seperempat. Tiap tahunnya begitu biasanya naik terus,” ujar salah satu pedagang Sholehati.

Meski stok melimpah, namun diduga lonjakan terjadi karena permainan pasar dengan memannfaatkan momentum menjelang bulan ramadhan lebaran. Imbas dari kenaikan komoditas bumbu dapur, memaksa warga untuk mengurangi anggaran belanja. Padahal sebelumnya mereka telah hemat belanja sembako dan daging yang kenaikan harganya lebih dulu terjadi.

Baca Juga :   Protes Jalan, Emak-emak Hadang Truk

“Mahal, mahal sekarang, ya mungkin karena jelang ramadhan. Harapannya segera turun,” kata Nuraini , warga yang belanja di pasar.

Warga dan pedagan berharap adanta kontrol harga dari pemerintah daerah setempat. Agar harga komoditas pangan lebih terjangkau menjelang lebaran. (saw/fyd)