Sepak Bola Api, Olah Raga Malam Santri Probolinggo Selama Ramadhan

1933

sepak bola api santri probolinggoKademangan (wartabromo) – Sejumlah santri di pondok pesantren Nurul Islam, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Probolinggo, gelar pertandingan olah raga unik seusai sholat taraweh. Para santri itu, memainkan bola api dengan temannya.

Sebelum mereka bertanding, terlebih dahulu diberi wejangan dan ilmu kebal oleh kiyai agar tubuh tidak merasakan sakit sedikitpun.

Sepak bola api ala pesantren yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Pada Ramadhan ini mereka lakukan kali pertama kalinya.

Sepak bola ini memang berbeda dengan sepak bola pada umumnya, selain bola terbuat dari kelapa yang kering di rendam dalam minyak tanah, seluruh pemainnya tidak boleh mengenakan sepatu alias bertelanjang kaki saat menendang bola.

Baca Juga :   Berada di Luar Negeri, 363 Warga Pasuruan Dicoret dalam Daftar Pemilih

Ajaibnya, para pemain ini tak merasakan panas atau sakit sedikitpun saat menggiring dan menendang bola api, yang ia rasakan hanya seperti menggiring bola pada umumnya.

Menurut Ufa Muslimah, santriwati ponpes Nurul Islam, permainan sepak bola api ini sudah menjadi tontonan rutin usai Sholat taraweh.

“Tontonan rutin setiap habis taraweh, tapi baru tahun ini diadakan olah raga unik ini, di Probolinggo kayaknya masih belum ada,”katanya, (14/6/2016) malam.

Para pemain mengaku usai diberi ilmu kebal oleh kiyai, mereka tak merasakan sakit sedikitpun saat menendang bola api, yang mereka rasakan hanya cepek berlarian mengejar bola untuk disarangkan ke gawang lawan.

Sementara itu menurut Ustadz Mukhlas, pengasuh pondok pesantren Nurul Islam, kegiatan semacam ini sudah rutin dilakukan di kalangan pesantren, selain menguji ilmu kebal juga merupakan hiburan tersendiri dikalangan santri.

Baca Juga :   Tak bisa Tunjukkan Surat Nikah, 6 Pasangan Diciduk Pol PP

“Rutin dilakukan setiap malam, ini kami lakukan untuk menguji ilmu kebal yang diamalka oleh para santri,”kata Ustadz Mukhlas.

Usai puas bermain dan melihat sepak bola api, selanjutnya para santri ini membersihkan diri dan melakukan tadharus.

Sayang dengan berkembangnya jaman, permainan-permainan semacan ini sudah mulai jarang dijumpai, anak-anak jaman sekarang lebih memilih game online dan permainan mahal lainnya. (saw/fyd)