Lempar Sesaji Yadnya Kasada Bentuk Pengorbanan Warga Tengger

1460

Tosari (wartabromo) – Meski asap belerang tebal terus mengepul dari kawah Gunung Bromo, warga Suku Tengger dari daerah di sekitar Pegunungan Tengger, tetap melarung sesaji sebagai puncak ritual atau upacara Yadnya Kasada Tahun Saka 1636, Kamis (21/7/2016). Secara bergantian, kelompok warga Tengger melarung atau melontarkan sesaji ke kawah gunung yang dikenal dengan keindahan panoramanya itu.

warmo sesaji tengger1Sebelum sesaji dibawa ke kawah untuk dilontarkan, dilakukan pemanteraan oleh para dukun adat Tengger di Puro Poten Luhur Bromo yang dipimpin Ketua Paruman (paguyuban) Romo Dukun Panditha, Sutomo.

Diceritakan dalam bahasa asli Tengger, sesaji merupakan  bentuk rasa syukur dari warga Suku Tengger. Setiap tahun, masyarakat Tengger selalu menggelar Kasada untuk memperingati pengorbanan diri Raden Kusuma, putra bungsu Joko Seger dan Loro Anteng yang merelakan dirinya untuk berkorban demi ayah, ibu, dan saudara-saudaranya.

Baca Juga :   Koran Online 8 Maret : 100 Pecalang Jaga Bromo saat Nyepi, hingga Waspada Hujan Petir dan Angin di Tapal Kuda

warmo zona aman“Untuk peringatan tahun ini banyak yang berujar (bernadar) memberikan sesaji, agar tanaman tidak rusak meski Gunung Bromo tengah erupsi. Abu vulkanik yang menutupi tanaman, tidak mematikan dan justru menjadi pupuk untuk makin subur,” kata Sugiyosari, warga Tengger asal Desa Ngadiwono, Tosari.

Pengorbanan Raden Kusuma ini berawal dari kedua orang tuanya Joko Seger dan Loro Anteng yang tidak kunjung dikarunia keturunan. Keduanya berjanji akan berkorban jika mendapat keturunan hingga sebanyak 25 anak. Raden Kusuma sebagai putra bungsu yang mengetahui janjia kedua orang tuanya itu, dengan suka rela mengorbankan diri dengan melemparkan tubuhnya sendiri ke Kawah Gunung Bromo.

Sementara itu, karena status Gunung Bromo pada level II atau waspada, pengunjung sebenarnya tidak diperbolehkan melanggar batasan batas aman 1 km. Petugas dari BPBD Probolinggo telah memasang tanda batas aman, tapi tidak dihiraukan.

Baca Juga :   Wisatawan Asing Kagumi Perayaan Yadnya Kasada

Pengunjung tetap nekat menerobos hingga menuju ke kawah untuk menyaksikan dari dekat persembahan sesaji warga Tengger.  (hrj/hrj)