Ribuan Warga Tengger Gelar Yadnya Kasada di Tengah Erupsi

1212

Sukapura (wartabromo) – Ribuan umat Hindu Suku Tengger di lereng Gunung Bromo, Kamis (21/07/2016) dini hari, gelar ritual agung perayaan Yadnya Kasada. Upacara budaya tahunan ini, tidak hanya melarung sesaji ke kawah. Namun juga memiliki doa khusus, menolak bencana di tengah Gunung Bromo erupsi.

umat Hindu Suku Tengger di lereng Gunung Bromo, Kamis (21/07/2016) dini hari, gelar ritual agung perayaan Yadnya Kasada. Upacara budaya tahunan ini, tidak hanya melarung sesaji ke kawah. (Foto: Sundari/wartabromo.com)
umat Hindu Suku Tengger di lereng Gunung Bromo, Kamis (21/07/2016) dini hari, gelar ritual agung perayaan Yadnya Kasada. Upacara budaya tahunan ini, tidak hanya melarung sesaji ke kawah. (Foto: Sundari/wartabromo.com)

Umat Hindu Suku Tengger, baik yang bermukim di Kabupaten Probolinggo maupun Kabupaten Pasuruan, menggelar ritual agung Yadnya Kasada Pure Poten Luhur Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

Meski harus menerobos Gunung Bromo yang tengah erupsi, mereka berkumpul di pure yang berada sekitar radius satu kilometer dari kawah.

Suku asli lereng Bromo ini, membawa beragam sesaji meliputi hasil bumi dan berbagai masakan yang disebut Hongkek. Sesaji ini untuk dipersembahkan ke kawah bromo, kepada leluhur mereka.

Baca Juga :   Layang - Layang Sekarputih Pasuruan Dijual Hingga Papua

Tidak hanya berbagai hasil bumi, namun juga ada yang membawa binatang ternak, seperti ayam kampung, yang sengaja dibawa untuk di larung ke tengah kawah dari bibir kaldera Bromo.

“Sebagai sesembahan kepada leluhur kami yang telah memberikan. Supaya kami selalu diberikan rejeki yang baik, keselamatan dunia dan terhindar dari musibah,” ujar Supardi, salah satu dukun pandita Suku Tengger.

Upacara pemujaan dan doa khusus Yadnya Kasada ini, dipimpin langsung ketua dukun pandita Sutomo. Seluruh umat Hindu pun khidmat ikuti prosesi pemujaan ini.

Usai upacara doa dan pemujaan, ritual dilanjutkan dengan membawa sesaji menuju ke puncak kawah Bromo. Meski harus menerobos kawasan zona bahaya, warga suku Tengger ini tetap nekat naik untuk menyempurnakan ritual Yadnya Kasada.

Baca Juga :   Pembunuh Axel Alexander Bersekolah di SMA Bima Jember

Pada perayaanYadnya Kasada kali ini, umat Hindu Tengger miliki doa dan permintaan khusus yakni doa menolak bencana akibat erupsi Bromo. Mengingat erupsi kali merupakan fase terpanjang yang terjadi sejak September 2015 lalu.

“Kami percaya bahwa sesembahan atau kiriman ini, akan sampai kepada leluhur. Kami tidak pernah khawatir dengan erupsi yang terjadi, karena tidak mungkin Mbah Bromo akan mencelakakan anak buyutnya,” kata Sunokuncoro, salah satu warga Tengger.

Upacara larung sesaji ini, dilakukan hingga pagi hari. Sementara itu kondisi Gunung Bromo sendiri terus mengepulkan asap tebal yang membubung tinggi. (saw/fyd)