Lautan Pasir dan Kawah Bromo Penuh Sampah Pasca Kasada

1979

Sukapura ( wartabromo) – Pengunjung wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, saat proses ritual Kasada membludak. Sayangnya, para pengunjung meninggalkan sampah yang berserakan baik di lautan pasir maupun di bibir kawah.

Lautan pasir Bromo dipenuhi sampah sehari pasca Kasada. (Foto: Bromo Lovers/wartabromo.com)

Kunjungan di kawasan wisata yang dikelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diperkirakan mencapai lebih dari 10 ribu orang selama berlangsungnya Yadnya Kasada. Selain kunjungan dari wisatawan yang membludak, warga desa di lereng Gunung Bromo juga memenuhi obyek wisata di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura itu.

Peningkatan jumlah pengunjung itu, berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang dibuang sembarangan oleh wisatawan, sehingga mengganggu ekosistem di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Baca Juga :   Evi Zainal Abidin : Wujudkan Visi Misi Indonesia Masa Depan

“Usai ritual Kasada banyak sampah baik organik maupun non-organik yang tersisa usai acara tersebut. Sampah-sampah ini berserakan di lautan pasir, terutama di sekitar Pure Poten Luhur Agung, bahkan di bibir kawah,” tutur Sukambang, warga Suku Tengger, Jumat (22/07/2016).

Pihak TNBTS sendiri, mengaku kewalahan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada saat acara tersebut. Apalagi banyak dijumpai kendaraan pengunjung selain jeep empat roda 4×4 melintas di savana dan laut pasir Gunung Bromo. Padahal, pihaknya membatasi kendaraan yang melintas dengan tujuan untuk menjaga ekosistem kawasan yang saat ini kondisinya banyak menurun.

“Saya imbau wisatawan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat yang dapat merusak ekosistem kawasan TNBTS,” tutur Kepala Resort Lautan Pasir TNBTS Agus Dwi. (saw/fyd)