6 Tahun Menanti, Tukang Ojek Ini Dikaruniai Bayi Kembar 3

1070

Tongas (wartabromo) – Raut muka bahagia terpancar dari pasutri Mulyanto (27) dan Sulastri (26), warga Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Penantian selama hampir 6 tahun untuk mendapat keturunan terbayar sudah. Tak tanggung-tanggung, pasutri ini dikaruniai bayi kembar tiga sekaligus, melalui operasi caesar di RSUD Tongas, Sabtu (30/07/2016).

Ketiga bayi pasutri ini berjenis kelamin laki-laki dan lahir dalam kondisi prematur. Pasalnya, usia kehamilan Sulastri masih sampai 34 bulan, idealnya diatas 36 bulan.

Bayi pertama, lahir dengan berat badan 1.800 gram, dengan panjang 43 sentimeter. Bayi kedua, seberat 1900 gram, sepanjang 44 sentimeter. Sedang bayi ketiga kurang baik dengan beratnya 1.100 gram dengan panjang 39 sentimeter.

Baca Juga :   Polisi Probolinggo Tembak Otak Curanmor

“Keduanya dalam keadaan normal, tapi perlu perawatan intensif di inkubator. Sementara, yang ketiga kondisinya sedikit dibawah dua saudaranya, ” kata Dr. Putri Rahmawati, dokter yang menangani bayi ini.

Menurut Mulyanto, sejak pada Jumat (29/7/2016) petang, istrinya mulai merasakan mulas dan sakit perut yang hebat. Sebagai suami siaga, ia kemudian membawa istrinya ke Puskesmas Sumber untuk melahirkan. Namun, karena keterbatasan perlatan medis dan menghindari resiko kematian bagi ibu dan jabang bayinya, Sulastri kemudian dirujuk ke RSUD Tongas.

Sekitar pukul 00.00 Wib, Sulastri masuk ruang operasi untuk dilakukan tindakan medis berupa bedah caesar. Pertaruhan hidup dan mati pun diharus dihadapinya.

bayi kembar3Pukul 00.30 Wib, bayi pertama berhasil dilahirkan, selang satu menit kemudian, bayi kedua juga berhasil dilahirkan. Selanjutnya, sekitar tiga menit kemudian, bayi ketiga juga berhasil diselamatkan.

Baca Juga :   Kampanye Nasional Bersama Raja Dangdut, PKB Bangkit Untuk Menang

“Saya tidak menyangka kalau sampai kembar tiga. Karena di ultrasonografi (USG) dokter hanya mengatakan kembar dua,” kata pria yang berprofesi sebagai tukang ojek di tempat wisata B29 ini.

Sulatri mengatakan sejak menikah pada 2010 lalu, pasangan yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pertanian, hanya bisa pasrah. Namun, pada kehamilan pertama ini, ia dan suaminya sempat kaget bercampur bahagia. Pasalnya, saat memeriksa kandungan di dokter ahli kandungan, diketahui bahwa bayi yang dikandung dirinya kembar dua.

“Kalau dari keluarga suami memang ada keturunan kembar,” kata Sulastri, yang masih tergolek lemas di ruang perawatan bersalin RSUD Tongas.

Walaupun belum sempat melihat langsung bayi yang baru saja dilahirkannya, ia bertekad untuk mengasuhnya sendiri. Meski, ada salah satu saudara yang ingin merawat salah satu anaknya itu. (saw/yog)