Ini Alasan Petambak Harus Gunakan Enzim Sebagai Campuran Pakan

1327

Pasuruan (wartabromo) – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pasuruan mendorong para petambak menggunakan enzim sebagai campuran pakan ikan. Penggunaan enzim bisa meningkatkan hasil panen ikan serta menghemat pembelian pakan.

Kepala DKP Slamet Nur Handoyo mengatakan, pemberian enzim pada pakan ikan akan memberikan peningkatan daya cerna pakan sehingga nutrisi pakan bisa terserap dengan maksimal dan pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat. Memberikan pakan yang sudah dicampur dengan enzim mampu meningkatkan pencernaan dari ikan yang dibudidayakan tersebut.

“Dengan sempurnanya proses penyerapan nutrisi dari pakan mengakibatkan kotoran yang dikeluarkan oleh tubuh ikan menjadi jauh berkurang sehingga pencemaran oleh kotoran ikan tidak membuat lingkungan hidup ikan cepat rusak,” kata Slamet, Senin (8/8/2016).

Baca Juga :   Management Hotel Tretes Raya Dituding "Pecah Belah" Karyawan

Slamet menambahkan, penggunaan enzim pada pakan ikan memiliki beberapa manfaat, diantaranya meningkatkan pertumbuhan ikan hingga 20-50%, meningkatkan efisiensi penggunaan pakan hingga 30%, meningkatkan antibodi dan kesehatan ikan, meningkatkan SR (survival rate) hingga 95%, serta mengurangi jumlah feses yang dibuang hingga 15%.

“Dengan adanya penggunaan enzim ini ikan bandeng yang biasanya dibudidaya selama delapan sampai dengan sembilan bulan kini bisa dipanen pada bulan ke empat atau kelima,” imbuhnya.

Ia mengemukakan, saat ini harga untuk pakan dengan protein tinggi harganya sudah di atas Rp100 ribu untuk setiap saknya.

“Nah dengan menggunakan enzim, maka petambak bisa menggunakan pakan dengan protein rendah yang harganya sekitar Rp 50 ribu setiap sak. Karena mahalnya harga pakan tersebut salah satunya ditentukan oleh kandungan protein yang ada di dalam pakan tersebut,” katanya.

Baca Juga :   Pria di Jembatan Pelabuhan Kota Pasuruan Adalah Penumpang Becak yang Hilang di Sungai Gembong

Sementara itu, saat ini sudah ada beberapa petani tambak di Kabupaten Pasuruan yang telah beralih menggunakan pakan yang sudah dicampur dengan enzim. Kata Slamet, Desa Jarangan sudah ada 3 orang pembudidaya ikan bandeng yang telah menggunakan enzim untuk dicampurkan pada pakan ikan. Awalnya petambak ikan bandeng di Desa jarangan menggunakan sistem tradisional dalam pemeliharaannya, dimana ikan bandeng semenjak tebar benih sampai panen tidak diberi pakan tambahan.

“Ikan bandeng hanya mendapatkan pakan dari pakan alami yang ada di tambak. Dengan sistem ini petambak membutuhkan waktu pemeliharaan selama ± 6 bulan dengan hasil panen per ekor seberat ± 150 gram ( ukuran 6-7 ekor/kg). Penggunaan enzim dalam kegiatan budidaya ikan akan memberikan harapan yang besar bagi petambak untuk meningkatkan kesejahteraanya,” jelasnya. (mil/fyd)