Batik Jumput 180 Meter Karya Siswa SMAN I Kejayan Catatkan Rekor

1436

Kejayan (wartabromo) – SMAN I Kejayan kembali mencatatkan namanya di Indonesia Book of Record. Kali ini adalah Rekor Batik Jumput terpanjang hingga mencapai 180 meter yang dibentangkan di atas Sungai Complong Kejayan, Minggu (14/8/2016).

Edi Santoso, Ketua Panitia acara mengatakan, pemecahan Rekor Batik Jumput terpanjang sengaja dilakukan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 71 tahun, serta melestarikan budaya batik jumput yang semakin lama justru semakin ditinggalkan.

“Tidak banyak masyarakat yang tahu tentang batik jumput. Untuk itu, saya ingin membudayakan batik jumput kepada masyarakat Kabupaten Pasuruan, di mana batik ini adalah warisan budaya dunia asli Indonesia, jadi sayang sekali kalau sampai ditinggalkan,” terangnya.

Baca Juga :   Dukun Nguling yang Dilaporkan Mencabuli Pasien Geram Istrinya Dianiaya

Lebih lanjut Edi menambahkan, batik jumput tersebut dibuat oleh 500 siswa-siswi kelas X dan XI yang membatik secara bersamaan. Pewarnaan batik sendiri menggunakan wantex, dengan maksud lebih menghemat pengeluaran ketimbang menggunakan pewarna tekstil yang jauh lebih mahal.

“Yang terpenting kualitas batiknya tetap terjaga. Kebetulan kita ingin membuat sesuatu yang berbeda setiap tahunnya. Kalau dari dulu orang mengetahui bahwa SMAN I Kejayan terkenal dengan Fashion on the River, tapi kita ingin memberikan pemandangan yang berbeda untuk tahun ini, yakni batik jumput terpanjang se-Indonesia,” kata Edi, di sela-sela acara.

Setelah pemecahan rekor selesai, seluruh kain batik tersebut akan dipotong-potong, untuk selanjutnya dipakai oleh para siswa-siswi guna keperluan Fashion on The Street yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, beberapa waktu ke depan. Kata Edi, 180 meter kain batik jumput cukup untuk sekitar 80-90 pelajar SMAN I Kejayan.

Baca Juga :   Operasi Simpatik, Polisi Lalu Lintas di Pandaan Jadi Batman

“Kain nya tidak nganggur begitu saja, tapi langsung kita pergunakan sebagai busana karnaval yang dilaksanakan bulan September ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Irsyad yang hadir dalam pencatatan rekor mengacungi jempol inovasi kesenian dan kreatifitas budaya yang dimiliki SMAN I Kejayan. Menurutnya, kedua hal tersebut diharapkan dapat dipertahankan sebagai sebuah identitas sekolah alias trademark khusus SMAN I Kejayan.

“Saya harapkan setiap sekolah punya identitas atau karakter tersendiri. Sehingga masyarakat juga tidak ragu ketika ingin menyekolahkan putra-putrinya di sekolah tersebut. Apa yang sudah dilakukan SMAN I Kejayan sangat bagus untuk bisa memotivasi sekolah lain, supaya melakukan hal yang sama, meskipun konteksnya beda,” tegas Irsyad dalam sambutannya. (mil/fyd)