Menteri Lingkungan Hidup Pimpin Upacara HUT RI Ribuan Warga di Bromo

1337

Sukapura (wartabromo) – Tidak ingin melewatkan moment sakral proklamasi kemerdekaan, ribuan warga Suku Tengger dilereng Gunung Bromo Probolinggo, menggelar upacara bendera di lautan pasir pada Rabu siang (17/08/2016). Tidak tanggung – tanggung, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, menjadi inspektur dalam upacara yang pertama kali digelar warga korban erupsi ini.

Ribuan warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo Probolinggo, menggelar upacara bendera di lautan pasir pada Rabu siang (17/08/2016). Tidak tanggung – tanggung, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, menjadi inspektur dalam upacara yang pertama kali digelar warga korban erupsi ini. WARTABROMO/Sundari AW

Upacara proklamsi kemerdekaan digelar oleh sedikitnya 8.000 warga di lautan pasir Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Mayoritas adalah warga Suku Tengger yang menjadi korban erupsi.

Upacara bendera sengaja digelar setelah matahari tergelincir, karena menyesuaikan dengan hari baik menurut adat Tengger. Prosesi upacara dilakukan sebagaimana upacara bendera pada umumnya.

Baca Juga :   "Cak Rohman Tuna Netra yang Diberi Kecerdasan Menghafal"

Hanya saja warga suku Tengger mengenakan pakaian adat dilengkapi pasukan berkuda. Upacara kemerdekaan yang pertama kali digelar ini bahkan dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Bagi warga Suku Tengger, kemeriahan perayaan kemerdekaan semestinya dibarengi dengan kesejahteraan warga. Terutama infrastruktur jalan dan perekonomian warga, pasca ditimpa erupsi berkepanjangan Gunung Bromo.

“Harapan kami ada perbaikan, utamanya pada jalan yang rusak. Sehingga, perekonomian warga yang bergantung pada pariwisata tidak terganggu,” kata warga Suku Tengger Sucipto.

Sementara itu, Siti Nurbaya Bakar mengapresiasi tingginya persatuan dan kesatuan warga yang bermukim di lereng Gunung Bromo. Siti Nurbaya juga berjanji akan memperjuangkan kesejahteraan warga Tengger utamanya pelaku wisata dan konservasi alam.

Baca Juga :   Terjatuh Hendak Nyalip, Ayah dan Anak Tewas Dilindas Bus

“Minggu depan kami akan membahas masalah bromo ini dengan komite industri nasional dan tokoh ekonomi. Bagaimana jasa lingkungan ini bisa secara sistematis membangun ekonomi daerah dan rakyat. Kita punya rencana prioritas, pun demikian, ada yang harus diingat. Satu sisi memang harus berkembang secara ekonomi, tapi jangan lupa kawasan ini adalah lokasi taman nasional yang juga harus dilestarikan,” jelasnya.

Warga berharap kegiatan serupa juga digelar pada tahun tahun mendatang. Upacara bendera kemudian ditutup dengan tabuhan alat musik tradisional khas suku Tengger. (saw/fyd)