64 Sekolah Ramaikan Karnaval SD Kota Pasuruan

1016

Pasuruan (wartabromo) – Pemerintah Kota Pasuruan menggelar Karnaval Khusus Sekolah Dasar, Senin (21/8/2016). Karnaval tersebut diikuti oleh 64 peserta yang berasal dari SD Negeri maupun swasta se-Kota Pasuruan, dan diberangkatkan oleh Walikota Pasuruan, Setiyono, dari depan GOR Untung Suropati.

Karnaval ini melewati rute sejauh 5 km, yakni mulai dari Depan GPR Untung Suropati, Jl DR Wahidin Sudirohusodo, Jl Hayam Wuruk, Panglima Sudirman, Jl Untung Supati, DR Wahidin Selatan hingga finish di depan GOR Untung Suropati kembali.

Rute tersebut sedikit berbeda dengan tahun lalu, dengan maksud agar memberikan kesempatan bagi warga yang bertempat tinggal di sekitar jalan yang belum pernah dilewati oleh peserta karnaval tahun lalu.

Baca Juga :   Potensi Wisata Hutan Pinus Yang Terabaikan

Dari pantauan di lapangan, ada beberapa sekolah yang menampilkan karnaval dengan tema unik, yakni keindahan Bumi Papua. Tema tersebut diangkat oleh SDK Sang Timur, di mana kendaraan pick up disulap menjadi rumah adat Papua alias Honai. Tak hanya itu saja, para siswa-siswi dan guru kompak mengenakan pakaian adat khas Papua, yakni Ewer.

Mahbub Efendi, Kepala Disporabud Kota Pasuruan menjelaskan, seluruh peserta diberikan kebebasan untuk mengambil tema karnaval. Hanya saja, konsep yang diberikan adalah bernuansa budaya asli Indonesia.

“Silahkan saja kami serahkan sepenuhnya kepada setiap sekolah, yang penting mengandung unsure budaya asli negeri sendiri,” terangnya.

Sementara itu, Walikota Setiyono mengaku bangga dengan persiapan yang dilakukan oleh sekolah, mulai dari peserta didik hingga para guru yang juga ikutan berdandan seperti anak didiknya.

Baca Juga :   Belasan Rumah di Kecamatan Gending Tersapu Angin

“Saya acungkan jempol untuk para guru yang begitu telaten menemani siswa-siswinya saat karnaval ini. Karnaval SD beda sekali dengan karnaval lainnya, karena mereka masih kecil, kadang ada yang ngambul, dan itulah peran guru yang sangat ditunggu-tunggu,” kata Setiyono, sesaat setelah memberangkatkan peserta karnaval.

Hanya saja, karnaval yang identik dengan kemacetan, Setiyono meminta maaf kepada seluruh pengguna jalan. Untuk itu, dirinya mengharap toleransi dan kesediaan para penggguna jalan untuk melewati jalan-jalan di perkampungan yang bebas dari peserta karnaval.

“Kebetulan karena banyak jalur yang masih bisa digunakan untuk alternative, saya sudah mengintruksikan Dinas Perhubungan untuk membantu masyarakat mencarikan jalur alternate supaya bebas macet,” ucapnya. (mil/fyd)