IPI Keberatan Pengikut Dimas Kanjeng Disebut Santri

554

Kejayan (wartabromo) – Peristiwa di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang melibatkan banyak umat sebagai pengikut menjadi keprihatinan kalangan pesantren. Bahkan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menggelar pertemuan untuk meneguhkan tradisi pesantren.

“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Apalagi ada indikasi menjadikan agama sebagai kedok untuk kegiatan yang menyimpang,” kata Ketua Umum IPI, KH Ahmad Zaini, saat pertemuan yang digelar di Kejayan, Pasuruan, Sabtu (8/10/2016).

Pertemuan yang dihadiri seluruh perwakilan IPI Jatim tersebut digelar untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di masyarakat, terutama peristiwa padepokan Dimas Kanjeng.

“Kami juga ingin sampaikan keberatan pengikut padepokan itu disebut santri. Santri bertujuan menuntut ilmu ukhrawi dan duniawi serta membentuk karakter yang berahlakul karimah, dilandasi kelimuan syari’ah maupun tahidiyah,” tandasnya.

Baca Juga :   Kisah Mahasiswa Penjual Cilok, Kehilangan Laptop Kesayangan Hingga Ngajar Mengaji

Pertemuan ini diharapkan meneguhkan tradisi pesantren dalam kehidupan bermasyarakat sehingga mampu mengantisipasi menyebarnya aliran-aliran menyimpang.

“Pesantren yang menjadi penguat dan salah satu tonggak agama Islam harus mampu membentengi umat dari penyimpangan. Mempermainkan orang dan hanya mengajak untuk urusan duniawi sama saja dengan penyesatan,” kata Ketua IPI Pasuruan, KH Abdullah Jakfar. (fyd/fyd)