Tiga Pekerja Luka Parah dan Tujuh Rumah Rusak Akibat Ketel Tahu Meledak

760

Kotaanyar (wartabromo) – Tujuh rumah rusak parah akibat sebuah ketel atau saluran pembuangan uap pabrik tahu meledak, Minggu (9/10/2016). Tak hanya itu, tiga pekerja menderita luka serius, sedang empat lainnya alami luka ringan. Diduga ledakan terjadi karena dipicu tekanan gas yang terlalu tinggi.

Foto: Sundari
Foto: Sundari

Warga Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kota Anyar, digemparkan oleh ledakan ketel dari pabrik tahu milik Musthofa, warga setempat. Polisi yang datang ke tempat kejadian, langsung mensterilkan lokasi dari warga, guna mempermudah penyelidikan. Ledakan ini terjadi saat proses produksi tahu tengah berlangsung.

Ketel beton yang menjadi saluran pembuangan uap, tiba – tiba meledak keras. Sehingga menghancurkan sekitar tujuh rumah warga yang berada disekitar pabrik tahu rumahan itu.

Baca Juga :   Rumah di Kejayan Terbakar, Foto Kyai Hamid "Tak Tersentuh" Api

Bahkan, material ledakan yang bercampur uap panas melukai sejumlah pekerja. Tiga pekerja pekerja dengan luka terparah dilarikan ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Rizani Paiton. Mereka adalah Supandi, Suwarni serta Sakdullah, sementara empat orang lain hanya menderita luka ringan.

“Letusan dari perusahaan tahu yang berdempetan dengan rumah yang lain dan padat. Yang bekerja tetangga sendiri, ada yang luka ringan, karena kejatuhan kayu dan genting,” ujar salah satu warga Sodik.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian sementara, ledakan diduga terjadi karena tekanan gas dalam ketel over kapasitas. Kondisi ini diperparah dengan tidak dilengkapinya ketel dengan alat pengatur otomatis.

“Dari hasil penyelidikan di tkp, kejadian ini dimulai dari ketel memasak tahu yang dimiliki oleh saudara Mustofa. Dimana saat memasak salah satu pegawai lupa untuk membuka sehingga tekanan dalam tabung itu membesar dan menyebabkan ledakan,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP. Harianto Rantesalu.

Baca Juga :   Biker Tewas Menggenaskan Usai Tabrak Truk

Hingga saat ini,, polisi masih mengumpulkan informasi dari saksi dan hasil olah tkp, guna menyimpulkan penyebab pasti kejadian. Adapun kerugian material ditaksir sekitar Rp. 150 juta. (saw/fyd)