Pengikut: Kanjeng Dimas Matur, Padepokan Ini Milik Para Santri

1169

Kraksaan (wartabromo) – Pemkab Probolinggo melalui Dinas Sosial setempat, memutuskan tak memberikan bantuan sosial bagi pengikut Dimas Kanjeng yang tertahan di padepokan. Para pengikut Dimas Kanjeng tak mempersoalkan keputusan tersebut.

Para pengikut Dimas Kanjeng mengaku tak mempermasalahkan ada atau tak adanya bantuan. Mereka mengaku bertahan di padepokan atas kesadaran sendiri. Hingga saat ini, terdata masih ada 212 orang pengikut Dimas Kanjeng yang bertahan di padepokan.

“Santri tidak ada masalah sama sekali, tidak ada masalah. Saya dan kawan-kawan ikut membangun, bahkan Kanjeng pun matur, kalau padepokan itu milik kami semua,” kata Imam Muhlison Muslih, pengikut padepokan, Rabu (12/10/2016).

Tidak adanya bantuan sosial, sudah mereka sadari sepenuhnya dan akan pulang meninggalkan padepokan jika ada perintah dari Ketua Yayasan Marwah Daud Ibrahim maupun dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Mereka berada di padepokan ini, sesuai dengan kesadaran dan biaya sendiri.

Baca Juga :   Ditanya Soal e-KTP, Setnov Bungkam

Asisten I Pemkab Probolinggo Muhammad Happy, mengatakan Pemkab Probolinggo tak menyiapkan bantuan sosial bagi para pengikut padepokan, yang hendak pulang ke kampung halaman mereka.

Pihak pemkab, hanya bisa membantu dalam upaya membujuk para pengikut dari berbagai daerah yang kini masih bertahan di padepokan. Mereka dihimbau untuk segera kembali ke kampung halaman masing-masing.

“Kalau memang ada bantuan dari kemensos, ya monggo. Kami sikapi dengan baik dan semua beritikad baik agar semua sadar dan pulang ke daerah masing-masing. Kalau dari dinas sosial, sementara ini tidak sampai ke sana, karena yang bisa dibantu adalah mereka yang masuk dalam kategori miskin dan terlantar, itupun harus warga Kabupaten Probolinggo. Sedangkan yang disana adalah orang-orang mampu yang bisa dikatakan sudah memberi mahar yang begitu besar,” jelas Happy. (saw/fyd)