250 IKM di Pasuruan Ikuti Pelatihan Pemasaran Secara Online

870

Pasuruan (wartabromo) – Sebanyak 250 pengusaha IKM se-Kabupaten Pasuruan mendapatkan pelatihan memasarkan produknya secara online dari Disperindag Kabupaten Pasuruan.

Nurul Hudayati, Kepala Bidang Industri Menengah Besar Disperindag Kabupaten Pasuruan mengatakan, saat ini masih banyak pengusaha IKM di Kabupaten Pasuruan yang memasarkan produknya melalui sistem konvensional seperti dipasarkan secara door to door ataupun berpartisipasi dalam pameran.

“Bedanya kalau pemasaran secara konvensional adalah tenaga yang terkuras, karena harus dapat meyakinkan pembeli bahwa produknya betul-betul bagus. Akan tetapi, banyak pembeli yang tidak mengetahui kalau ada pengusaha yang jualan di salah satu tempat atau kegiatan. Maka dari itu, kalau setiap pengusaha UKM bisa menjual produknya secara online, semua masyarakat sedunia bisa langsung mengaksesnya,” katanya, di sela-sela acara.

Baca Juga :   Ini Solusi Sementara Kekeringan di Liprak Kidul

Diungkapkannya, Kabupaten Pasuruan memiliki banyak potensi IKM yang terus tumbuh dan berkembang. Mulai dari bordir, konveksi, batik, perhiasan, handycraft, kerajinan kayu, Alat tenun bukan mesin (ATBM), Boneka, mebel dan makanan dan minuman (mamin). Dengan pemasaran berbasis online, maka jangkauan pasar dapat lebih luas, sehingga efeknya akan menaikkan produksi serta dapat meningkatkan ekonomi bagi IKM itu sendiri.

Lebih lanjut Nurul menjelaskan, pelatihan pemasaran online ini diikuti oleh 250 IKM yang nantinya dibagi menjadi 10 angkatan. Tiap angkatan yang berjumlah 25 orang bergantian mendapatkan pelatihan online mulai tanggal 24 November sampai 7 Desember 2016 di Sentra Bordir, Kecamatan Bangil. Nantinya, pelatihan tersebut akan melatih IKM untuk memasarkan produk dengan online dan interaktif baik melalui laptop, komputer sampai via handphone.

Baca Juga :   Duda Tulupari-Probolinggo Tewas Setelah Dihantam Senjata Tajam di Rumahnya

“Banyak sekali aplikasi pada smartphone atau HP yang bisa digunakan. Penjualannya bisa lewat facebook, twitter, line, bahkan BBM atau WA juga bisa,” singkatnya.

Sayangnya, pelatihan pemasaran produk IKM secara online tersebut justru tidak melibatkan media online secara langsung sehingga terkesan tidak tepat sasaran.

Sementara itu, Abdul Munif, Asisten II Setda Kabupaten Pasuruan yang membuka pelatihan ini mengatakan bahwa dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, IKM harus mampu bersaing baik dari segi kualitas produk, harga sampai pemasaran. IKM dikatakan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi yang kuat di Kabupaten Pasuruan. (mil/yog)