Probolinggo Rawan Gempa dan Tsunami

50838

Probolinggo (wartabromo) – Masyarakat Kabupaten Probolinggo patut waspada, terutama apabila terjadi bencana gempa bumi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat menyebutkan wilayah ini berpotensi terkena gempa dan tsunami.

Probolinggo Rawan Gempa dan TsunamiKepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, mengatakan potensi itu terjadi karena adanya patahan atau sesar Kendeng yang sempat non aktif kini aktif kembali. Sehingga berpotensi menyebabkan gempa dan serta tsunami meski skalanya kecil.

“Patahan atau sesar kendeng sepanjang sekitar 300 kilometer itu sendiri sudah ada sejak lama dan membujur mulai dari perairan utara Bali hingga perairan Semarang yang ada di Jawa Tengah. Lempeng ini melintasi Kabupaten Probolinggo yang berpotensi mengalami gempa serta tsunami,” ujarnya, Kamis (8/12/2016).

Baca Juga :   Baru Direhab, Ruang Kelas SDN 4 Klakah Bernilai Rp 193 Juta Ambruk

Dia menjelaskan keberadaan lempeng tektonik tersebut meski sebelumnya sempat tidak aktif, namun berdasarkan temuan para ahli geologi tersebut menyebutkan jika patahan atau sesar kendeng itu itu akhir-akhir ini mengalami pergeseran lempeng tektonik berkisar 5-6 mm/ per-tahunnya. “Potensi gempa yang diakibatkannya pun tak terlalu besar hanya berkisar 1- 2 skala richter,” ungkapnya.

Dalam peta rawan bencana BPBD Kabupaten Probolinggo, terpantau ratusan desa di 7 kecamatan yang berada di jalur pantura Probolinggo termasuk dalam kawasan yang memiliki berpotensi mengalami gempa tektonik akibat pergerakan patahan atau sesar Kendeng yang berpotensi menyebabkan adanya tsunami.

Selain karena sesar Kendeng, potensi gempa itu terjadi karena adanya tiga gunung api di Kabupaten Probolinggo. Ketiga Gunung Api itu yakni Gunung Bromo, Gunung Lamongan dan Gunung Argopuro. Kedua gunung api yang terakhir sudah lama tidak aktif.

Baca Juga :   Berkelahi, 3 Pria di Probolinggo Luka-luka Kena Sajam

“Untuk masyarakat khususnya dikawasan pesisir patut waspada apabila terjadi gempa dan dengan segera mengevakuasi diri ketempat yang lebih tinggi apabila air laut tiba-tiba surut paska terjadinya gempa,” paparnya.

Meski dapat menjadi pemicu terjadinya gempa bumi dan tsunami, Namun masyarakat dihimbau tidak perlu resah. Karena potensi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa dan tsunami diprediksi tidak akan terlalu besar, jika dibandingkan dengan potensi gempa bumi dan tsunami di daerah selatan Jawa. (saw/fyd)