Dianggap Persulit Pasien Miskin, Anggota DPRD Pasuruan Ngamuk di RSUD Bangil

3870

Bangil (wartabromo.com) – Seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Kasiman (40) mengamuk di depan sejumlah Dokter dan perawat RSUD Bangil, Rabu (4/1/2016) siang. Hal ini dipicu lantaran pihak RSUD dianggap mempersulit pasien tak mampu untuk berobat di Rumah Sakit Umum milik pemerintah tersebut.

Pantauan wartabromo.com, anggota Komisi IV DPRD tersebut datang bersama Nuraini (45), Pasien yang mengaku di persulit oleh pihak RSUD Bangil lantaran berulang kali mengajukan permohonan untuk operasi penyakit gondok dengan menggunakan SKM (Surat Keterangan Miskin).

“Kita datang kemari untuk meminta kejelasan agar saudara Nuraini ini segera dioperasi,” kata kasiman.

Dengan nada tinggi Kasiman mengatakan bahwa Pemerintah selama ini sudah memberikan anggaran untuk pengobatan rakyat miskin sebesar Rp. 14 Miliar. Bahkan pada tahun 2017 pihaknya telah turut mengesahkan anggaran sebesar 20 miliar untuk warga Miskin.

Baca Juga :   Waspadai Pohon Tumbang, BPBD Probolingggo Siagakan TRC

kantor manajemen rsud bangil

“Dari pemerintah sudah ada anggaran untuk rakyat kecil. Tapi kenyataannya masih ada pihak rumah sakit yang seperti ini. Kemana anggaran itu,” katanya.

Emosi politisi Gerindra tersebut bermula saat Nuraini warga Desa Bulukandang, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang ingin berobat ke RSUD Bangil dengan membawa SKM (Surat Keterangan Miskin) dan telah direkomendasikam oleh pihak Pemerintah Desa serta Muspika setempat justru dipersulit.

Bahkan, kabarnya, Nuraini tetap akan dikenakan biaya untuk mempercepat perawatan dan pengobatan. Jika tidak, Nuraini disuruh untuk operasi di rumah sakit swasta.

“Padahal dengan program Gakin pasien yang tidak mampu harus digratiskan serta mendapatkan pelayanan yang sama dengan pasien umum lainnya, ” jelas Kasiman.

Baca Juga :   Curi Kabel Gudang Garam, Karyawan Pabrik Dipolisikan

Sementara itu, pihak Humas RSUD Bangil mengaku dan berjanji akan menindak tegas dan memberikan sanksi kepada dokter yang menangani pasien kurang mampu dengan tidak sepatutnya seperti Nuraini.

“Kami akan menindak dan memberikan sanksi tegas kepada para dokter yang menangani pasien tidak mampu seperti ini, hingga nantinya pelayanan dirumah sakit ini bisa lebih baik lagi” kata Humas RSUD Bangil Doktor Gozali.

Ia menambahkan, RSUD Bangil sendiri saat ini, sedang dalam proses penilaian dari tipe B menjadi tipe A atau bintang lima. Sehingga kejadian seperti ini seharusnya tidak ada. (ros/yog)