Puluhan PKL Alun-alun Kota Kraksaan Direlokasi

1293

Kraksaan (wartabromo.com) – Puluhan PKL (pedagang kaki lima) yang biasa mangkal di sisi timur Alun-alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo akan direlokasi. Hal itu seiring rencana pemkab setempat untuk merevitalisasi fungsi alun-alun.

Dari data yang dimiliki oleh Disperindag, saat ini ada 65 pedagang. Rinciannya, untuk sisi timur Alun-alun sebanyak 52 PKL, yakni 20 PKL di timur pagar dan 32 PKL di trotoar jalan. Sementara untuk sisi barat, ada 13 PKL, yakni  8 PKL penyedia jasa mainan sebanyak 8 dan 5 warung di selatan Masjid Ar-Raudlah.

Para PKL ini rencananya akan dipindah ke sebuah kawasan di belakang Masjid Agung Ar-Raudlah. Lokasi ini berjarak sekitar 100 meter dari tempat PKL mangkal selama ini.

Baca Juga :   Haru, Video Ayah Wakili Wisuda Putrinya yang Telah Tiada

Kadisperindag Kabupaten Probolinggo Muhammad Happy, mengatakan pemindahan PKL itu sudah lama direncanakan oleh pemerintah daerah. “Rekolasi itu dilakukan untuk mengembalikan fungsi dari Alun-alun Kota Kraksaan. Revitalisasi ini dilakukan secara bertahap oleh pemerintah daerah,” ujarnya seusai sosialisasi relokasi PKL, Jumat (13/1/2017).

Happy, menyebutkan belum menentukan secara pasti kapan PKL tersebut akan dipindah. Hal itu masih menunggu kelengkapan dari fasilitas yang akan digunakan oleh PKL, seperti gerobak, tenda, fasilitas air, listrik dan toilet.

“Menunggu kesiapan fasilitas itu. Nantinya para PKL ini akan menempati semua fasilitas itu tanpa dipungut biaya. Relokasi dilakukan secara bertahap,” tuturnya lebih lanjut.

Ketua Paguyuban PKL Semarak, Muhamad Khoiri, mengatakan PKL sebelum acara sosialisasi sudah mengetahui rencana dari pemerintah daerah itu. PKL menurutnya menyadari bahwa keinginan pemerintah tersebut. Apalagi PKL ini sebelumnya merupakan pedagang yang biasa mangkal di jalan Panglima Sudirman.

Baca Juga :   Bom Ikan Meledak, Isman ‘Dibiarkan’ Sekarat di Tengah Jalan

“Fasilitas yang kami tempati saat ini memang bukan tempat permanen. Kami ini sebelumnya banyak yang berjualan di jalan raya, yang kemudian dipindah kesini. Kalau pemerintah menghendaki kami pindah ke tempat yang lebih layak, ya kami terima saja,” ujar pemilik kios koran ini. (saw/fyd)