Prigen (wartabromo.com) – Hujan yang mengguyur wilayah Pasuruan secara terus menerus, cuaca yang tak menentu bukan hanya mengakibatkan banjir dan tanah longsor, melainkan juga berpengaruh kepada kondisi pahatan Candi Jawi yang makin menipis.
Mistari (51), salah seorang penjaga Candi Jawi dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan mengatakan, pahatan relief Candi Jawi semakin menipis akibat curah hujan yang terus menerus mengguyur selama beberapa dekade terakhir.
“Biasanya hanya proses penggaraman yang dapat menimbul penggerusan pada batu. Hujan yang terus – terusan turun berakibat sama. Apa lagi setelah proses penggaraman turun hujan jadi komplek,” jelas Mistari kepada wartabromo.com, Sabtu (14/1/2017).
Ia juga menuturkan, selain penipisan dibatu candi, hujan juga mengakibatkan batu – batu Candi dan sekitar Candi menjadi berlumut hingga tidak elok untuk dipandang.
“Selain menipis, juga mengakibatkan batu itu berlumut yang tidak enak jika dipandang pengunjung. Apa lagi di batu bata yang mengelilingi candi itu banyak, setiap hari saya membersihkannya,” ungkapnya.
Candi Jawi sendiri adalah Candi peninggalan sejarah yang terletak di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Di Candi Jawi ini anda dapat belajar sejarah dan menikmati keindahan bangunan sejarah.
Candi Jawi merupakan candi yang dibangun sekitar abad ke-13 dan merupakan peninggalan bersejarah Hindu-Buddha Kerajaan Singhasari. (ros/yog)