Jadi Korban Travel Umroh, Istri Rois Syuriah PCNU Nyaris Tak Bisa Pulang

1666

Sumberasih (wartabromo.com) – Halimatus Sa’diyah, istri Rois Syuriah PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Jamaluddin, menjadi korban travel umroh nakal. Bersama lima rekannya, ia nyaris tak dapat pulang kembali ke tanah suci.

KH. Jamaluddin, pengasuh ponpes Sirajut Tholibin, Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih, mengatakan peristiwa yang tidak mengenakkan itu terjadi pada pertengahan Desember tahun lalu. Waktu itu, bersama enam orang asal Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, berangkat ke tanah suci pada 1 Desember lalu.

Mereka menggunakan jasa travel Akbar Wisata perwakilan Probolinggo. Oleh travel yang berkantor di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, para peserta umroh ini dikenakan biaya sebesar Rp.30 juta untuk setiap orangnya. Paket ini, untuk biaya pesawat, hotel dan akomodasi lainnya selama 15 hari berada di tanah suci. Mereka dijanjikan berangkat setelah 20 hari mendaftar.

Baca Juga :   Berkah Ramadhan, Omset Perajin Kaligrafi di Gondangwetan Meningkat 150%

“Selain istri dan anak saya, ada Sale, Salam dan istrinya serta dua orang yang saya lupa namanya. Jadi semuanya tujuh, namun berangkat tidak bersamaan. Mereka berangkat, sehari setelah keberangkatan anak saya, Badrus Soleh. Jadi antara anak dan ibu ini tidak satu rombongan,” tutur KH. Jamal, Senin (16/1/2017).

IMG-20170116-WA0049

Berdasarkan penuturan istrinya, hotel yang dihuni keenamnya cukup jauh dari Masjidil Haram. Mereka juga tidak mendapat pendamping yang seharusnya disediakan oleh pihak travel. Akibatnya, ada dua peserta umroh yang sakit disana.

Pada tanggal 15 Desember, mereka oleh pihak travel kemudian diantar ke bandara King Abdul Azis. Sayangnya, keenamnya tidak diberi boarding pass untuk menaiki pesawat yang akan membawanya kembali ke tanah air. Mereka pun keleleran di tanah yang asing tersebut.

Baca Juga :   Dua Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo Meninggal Dunia

“Saat menelepon istri saya menangis menceritakan itu. Untungnya pada saat itu mereka bertemu dengan rombongan bupati probolinggo dan ditolong oleh mereka. Sehingga bisa pulang, Alhamdulillah,” katanya

Hingga saat ini, tidak ada konfirmasi dari pihak travel kepada keluarga Kiai Jamal dan peserta umroh lainnya. Meski terlantar, pihaknya mengaku tak mempersoalkan nasib buruk itu. “Kami niatnya ibadah, kami tidak akan mempersoalkan itu. Semoga ini menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk berhati-hati dan selektif dalam menggunakan jasa travel umroh,” pungkas KH. Jamaluddin.

Kejadian pilu ini dibenarkan oleh H. Rifai, salah satu anggotarombongan Bupati Probolinggo Tantriana Sari. “Kami tidak menyangka, kejadian semacam ini menimpa warga kami yang tengah beribadah. Saat itu, bupati langsung memintah Habib Lutfi untuk mengurus para jamaah ini,” tuturnya saat ditemui secara terpisah. (saw/saw)