Jakarta ada Aksi 112, Kapolres Sambangi Ketua PWNU Jatim

899

Pajarakan (wartabromo.com) – Dinamika politik dan keagamaan di Indonesia terus bergejolak. Yang terbaru adalah aksi damai 112 yang berlangsung di Jakarta hari ini. Peran alim ulama dalam kondisi saat ini sangat vital untuk menjaga keamanan, ketertiban dan keuntungan NKRI.

Menyadari hal itu, Kapolres Probolinggo AKBP. Arman Asmara Syarifuddin, secara kontinu melaksanakan silaturahmi kepada para Alim Ulama. Salah satunya dengan menyambangi Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah di kediamannya, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Sabtu (11/2/2017) siang.

AKBP. Arman yang didampingi oleh beberapa perwiranya, bertutur kepada Kiai Mutawakkil bahwa silaturahmi ini bertujuan untuk memperkuat Ukhuwah Islamiah. Selain itu, juga untuk mempererat sinergitas Polri dan ulama menjaga keutuhan NKRI. Serta untuk menyamakan persepsi mewujudkan wilayah Kabupaten Probolinggo aman dan kondusif.

Baca Juga :   Koran Online 22 Okt : Pengedar 2.050 Pil logo Y di Gununggangsir Ditangkap, hingga Tidur 3 Jam Sehari Demi Menjadi Ahli Tafsir

IMG-20170211-WA0042

“Aparat keamanan dan ulama wajib untuk menjalin silaturahmi selanjutnya bersama – sama menjaga, memelihara keamanan masyarakat. Dalam upaya preventif stabilitas keamanan, ulama mempunyai peran penting. Mereka sebagai guru dapat menyampaikan kepada masyarakat hal-hal yang benar,” ujar Kapolres.

Ketika disinggung tentang aksi damai 112 yang berlangsung di Jakarta, ia mengatakan bahwa tidak ada pergerakan para santri maupun ormas yang mengikuti aksi itu. “Dari wilayah hukum kami tidak terpantau,” kata mantan Kasubdit III Ditnarkoba Polda Metro Jaya ini.

Sementara itu, Kiai Mutawakkil mengatakan sebagai ketua PWNU Jatim maupun sebagai pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, menjaga ketenteraman masyarakat juga merupakan tugasnya. Umat, katanya, akan mengikuti ulama yang notabene pewaris Nabi Muhammad SAW, sebagai panutannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :   Tantri : Awas PDIP Ditelikung

“Keamanan masyarakat bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan saja, ulama juga berperan. Karenanya kami berharap umat Islam tidak mudah terprovokasi oleh hasutan dari pihak-pihak tertentu,” ucapnya.

Kiai yang akrab dipanggil Non Gudil ini, menambahkan bahwa bentuk NKRI sudah final bagi warga NU. Karenanya, NU juga berkewajiban menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI sampai titik darah penghabisan. (saw/saw)