Kesal Jalannya Rusak, Ibu-ibu Blokir Jalan

920

Dringu (wartabromo.com) – Sejumlah warga di Kecamatan Dringu, Rabu (1/3/2017) siang, memblokade jalan alternatif pantura. Penutupan jalan terpaksa dilakukan karena massa kesal, kerusakan jalan yang telah berlangsung empat tahun tak kunjung dibenahi. Mereka bahkan meminta sumbangan kepada pengguna jalan untuk biaya perbaikan jalan.

Blokade jalan terpaksa dilakukan sekitar 30 warga Desa Mranggon Kecamatan Dringu, baik pria maupun wanita. Mereka kesal karena kerusakan jalan penghubung dua kecamatan di wilayah tersebut tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat.

Padahal, kerusakan jalur alternatif ini sudah terjadi lebih dari empat tahun lalu. Selain berlubang dengan kedalaman hingga 10 sentimeter, permukaan ruas jalan telah mengelupas dan bergelombang.

Baca Juga :   Laka Lantas dan Logika Kuwalat Kucing

IMG-20170301-WA0110

Dengan sejumlah poster bernada kecaman, ibu-ibu ini menutup jalan. Mereka juga meminta para pengguna menyumbang dana proses pebaikan jalan yang dilakukan warga secara swadaya. Namun penutupan jalan tidak berlangsung lama, karena berdampak pada kemacetan arus lalu lintas.

“Jalannya rusak parah dan banyak yang jatuh. Ndak pernah diperbaiki oleh pemerintah. Mintanya segera diperbaiki,” kata salah satu warga Sudarna.

Kerusakan jalan sepanjang 10 kilometer ini, sejatinya telah dilaporkan warga kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo. Namun realisasi perbaikan tak kunjung dilakukan, sehingga warga terpaksa melakukan perbaikan sendiri.

Perbaikan dilakukan bertahap sejak Senin 27 Ferbruari lalu dan sejauh ini telah mencapai 3 kilometer. Untuk biaya perbaikan, warga terpaksa meminta bantuan dana dari para pengguna jalan dan sebagiannya dari kantong pribadi mereka.

Baca Juga :   Wih! Wanita Ini Rebut Clurit yang Diacungkan Begal Kepadanya

“Ini sejak dari dulu sudah parah kerusakannya, kalaupun ada perbaikan hanya loncat-loncat bukan secara menyeluruh. Harapannya diperbaiki secara menyeluruh, warga kan bayar pajak mestinya ya harus disama-ratakan dengan daerah lain,” kata koordinator aksi Saiful Afandi.

Aksi ini diharapkan dapat menggugah kesadaran pemerintah daerah setempat, untuk segera melakukan perbaikan. Selain menggangu kenyamanan berkendara, kondisi jalan sering mengakibatkan sejumlah kendaraan lalu lintas. (saw/saw)