Sering Dimarahi Orang Tuanya, Gadis di Probolinggo Coba Bunuh Diri

3318

Sumberasih (wartabromo.com) – Yuliba (18), warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, terpaksa harus dirawat secara intensif di RSUD Tongas, setelah usaha gantung diri yang dilakukannya gagal. Diduga ia mencoba gantung diri, karena sering dimarahi orang tuanya dan himpitan ekonomi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartabromo.com, Yuliba melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menggantung. Ia menggunakan tambang pramuka yang diikatkan ke salah satu tiang tiang rumah. Namun, usaha itu dapat digagalkan karena perbuatannya dipergoki oleh salah satu anggota keluarganya.

Oleh anggota keluarganya, ia dilarikan ke RSUD Tongas untuk mendapat pertolongan medis. Korban yang baru saja menikah ini, kondisinya kritis hingga harus mendapat perawatan intensif di instalasi gawat darurat (IGD). Di leher korban terdapat bekas jeratan tali yang digunakan untuuk gantung diri.

Baca Juga :   Grup Band Wali Ditetapkan Sebagai Duta 'Ayo Mondok'

IMG-20170310-WA0152

“Sejauh ini masih dalam kondisi kritis dan kejang-kejang. Otak korban kekurangan pasokan oksigen karena leher sempat terjerat tali hingga korban tak sadarkan diri,” ujar dokter jaga RSUD Tongas dr Ning Wijayanti, Jumat (10/3/2017).

Menurut Kepala Desa Mentor Muhamad Suhud,, keluarga korban tergolong miskin. Yuliba dan Solihin (30), suaminya tinggal bersama orang tua korban di Desa Mentor. Keluarga ini, dalam kesehariannya bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan tidak seberapa. “ Selain faktor ekonomi, korban juga diduga sering dimarahi ayahnya, hingga akhirnya nekat melakukan percobaan bunuh diri,” tutur Muhamad Suhud.

Saat ini polisi masih mencari tali pramuka yang digunakan untuk gantung diri, yang diduga disembunyikan keluarga korban. “Masih kami selidiki motifnya seperti apa, dengan memeriksa keluarga dan alat bukti yang digunakan korban. Namun, masih menunggu korban pulih kesehatannya,” kata Kapolsek Sumberasih AKP. Wahyudi. (lai/saw)