SDN Patalan 2 Disatroni Maling

1148

Wonomerto (wartabromo.com) – Kasus pencurian kian marak di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. Salah satu yang menjadi sasaran adalah SDN Patalan II, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (20/3/2017) dinihari. Dalam aksinya, pelaku berhasil menggondol sejumlah barang elektronik.

Menurut Eko (24), warga Dusun Jrebeng, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto,aksi pencurian itu ia ketahui pada pagi hari. Saat itu, pria yang menjadi tukang kebun sekolah, hendak melakukan tugas rutinnya membersihkan sekolah. Saat membuka sekolah, Eko mendapati jejak kaki dan bekas plafon ambrol di salah satu ruangan yang dijadikan kantor sekolah. “Karena curiga saya langsung memberikan kabar tersebut ke sejumlah guru,” tuturnya, Senin pagi.

Baca Juga :   Baru 3 Bulan Direhab, Plafon SD Kiduldalem 3 Ambrol

Berdasarkan pengecekan sementara oleh pihak sekolah, dua unit LCD proyektor dan satu unit laptop raib dari ruang kantor. Bahkan di ruang guru, sebuah televisi flat nyaris ikut digondol. Padahal televisi tersebut sudah dibungkus rapi dengan taplak meja dan sarung yag diduga milik pelaku. Akibat pencurian ini, sekolah diperkirakan mengalami kerugian senilai Rp. 20 juta.

IMG-20170320-WA0157

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Memang kami tidak punya penjaga malam yang standby di sekolah ini. Tetapi, ada tukang kebun yang tiap malam mengontrol, dan mengecek keadaan,” katanya Kepala SDN Patalan 2 Endra Iryanto.

Ia pun berharap, warga sekitar juga mau menjaga keamanan sekolah. Sebab, sekolah tersebut merupakan amanah dari pemerintah setempat, untuk warga sekitar. “Keterbatasan tenaga membuat kami tidak punya tenaga sekuriti. Harapannya, warga juga ikut menjaga sekolah ini,” tuturnya.

Baca Juga :   Jalan Rusak Tak Diperbaiki, Warga Karangrejo Gempol Blokir Jalan

Sementara itu, Kapolsek Wonomerto, AKP Sugiman mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam, atas kasus ini. Sejauh ini, pihak kepolisian masih belum mengetahui berapa pelaku yang melakukan pencurian di sekolah tersebut. “Sejauh ini, kami sudah memeriksa beberapa saksi. Mulai dari kepala sekolah, tukang kebun, serta guru yang tinggal di rumah dinas dekat sekolah,” ujarnya. (lai/saw)