Jemput Bola, Kecamatan Tiris Lakukan Perekaman KTP-el Pakai Sepeda Motor

1029

Tiris (wartabromo.com) – Kondisi topografi Kecamatan Tiris yang berada di Pegunungan Argopuro dan Gunung Lamongan, membuat ribuan warganya belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el). Pemerintah Kecamatan Tiris pun berupaya melakukanperekaman KTP-el dengan cara mendatangi warga di pelosok terpencil.

Berdasarkan data yang dimiliki Kecamatan Tiris, hingga Januari 2017, julah penduduknya mencapai 59.792 jiwa dengan wajib ber-KTP sebanyak 45.397 jiwa. Dari jumlah tersebut, yang suda melakukan perekaman KTP-el sebanyak 42.052 jiwa. Artinya masih ada 3.345 warga yang belum sama sekali melakukan perekaman identitas diri. “Betul masih ada sekitar tiga ribuan warga yang belum melakukan perekaman. Kami upayakan pada akhir Mei nanti, semua warga sudah terverifikasi semuanya,” ujar Camat Tiris Roby Siswanto, Selasa (21/3/2017).

Baca Juga :   Sudah Ditertibkan, Baliho Caleg 'Nakal' di Probolinggo Masih Marak

IMG-20170321-WA0063

Agar target itu tercapai, pihaknya melakukan perekaman KTP-el dengan cara jemput bola, seperti ke kantor desa bahkan ke rumah kepala dusun (kasun). Dengan begitu, warga tidak perlu datang ke kantor kecamatan untuk melakukan perekaman wajah, retina mata dan sidik jari. Warga cukup datang ke rumahnya kasun, lalu direkam, setelah itu pulang. Warga tinggal menunggu saja dan tidak perlu meninggalkan pekerjaannya.

“Petugas membawa peralatan dengan menggunakan sepeda motor, karena kondisinya terpencil dan tidak bisa dilalui mobil,” tuturnya pria asal Kraksaan ini.

Langkah ini menurut Roby sangat efektif , karena jika dibanding dengan bulan September 2016 lalu, jumlah itu sangat menurun drastis. Pada waktu itu, warga belum melakukan perekman KTP-el mencapai  18.000 dan tersebar di 16 desa. Sementara saat ini, hanya tersisa di 4 desa saja, yakni Desa Andungbiru, Andungsari, Tlogoargo, dan Tlogosari.

Baca Juga :   Warga Pasangi Jalur Pantura dengan Kayu dan Kue 'Proyek'

“Kami juga door to door melakukan sweeping warga tidak ber KTP, Kartu Keluarga dan data penduduk yang lain. Kades dan perangkat desa sudah kami instruksikan untuk membantu melengkapinya. Terutama bagi daerah terpencil, para orang tua dan warga disabilitas, semuanya gratis tanpa pungutan sepeserpun,” tandas penyandang gelar doktoral di bidang tehnik ini. (saw/saw)