Pemkab Kerahkan Alat Berat Atasi Longsor Madakaripura

865

Lumbang (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten Probolinggo terpaksa mengerah alat berat untuk melakukan pembersihan material longsor di jalur wisata air terjun Madakaripura di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang.

Selasa (21/3/2017) pagi, warga dan jajaran Muspika Lumbang melakukan proses pembersihan material longsor. Pembersihan ini menggunakan buldozer milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat. Penggunaan alat berat ini, bertujuan untuk mempercepat proses pembersihan material dari badan jalan raya.

Pasalnya, pembersihan secara manual tidak dapat dilakukan. Mengingat material longsor bukan hanya lumpur saja, melainkan bebatuan besar. Selain mengandung bebatuan, ketebalan longsor yang mencapai 4 meter dengan panjang sekitar 75 meter, sangat menyulitkan warga.

IMG-20170321-WA0120

“Kami mendatangkan alat berat. Ini untuk mempercepat pembersihan, karena jika menggunakan tenaga manual maka akan lama. Sehingga akses jalan bagi warga dan wisatawan terganggu,” ujar Camat Lumbang Bambang Hariwahyudi.

Baca Juga :   Padang Savana Bromo Terbakar

Untuk sementara kawasan wisata air terjun Madakaripura ditutup oleh pemerintah. Mengingat jalur aksesnya belum selesai dibersihkan, serta mengantisipasi longsor susulan. “Kami tutup sampai proses ini selesai. Nantinya kami evaluasi lagi,” kata Camat Yudi.

Longsor ini, terjadi karena tebing gundul dengan kemiringan 45 derajat tersebut, tidak mampu menahan guyuran hujan. Gemuruh hebat terjadi saat tebing runtuh. Beruntung saat kejadian pada Senin (20/3/2017) kemarin, tidak ada warga atau wisatawan yang sedang melintas.

Bencana ini, tidak hanya memutus akses menuju air terjun menuju Madakaripura. Namun, juga menutup jalur tansportasi warga di tiga desa, yakni Desa Negororejo dan Branggah, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Serta Desa Gadung, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Rawan, Polisi Pertanyakan Kelas Jalan Menuju TSI Prigen

Warga berharap proses tersebut cepat selesai, sehingga aktivitas wisata berjalan normal kembali. “Mudah-mudahan segera selesai, karena perekonomian warga disekitar sini bergantung pada kunjungan wisatawan ke air terjun Madakaripura,” tutur Suhardi, warga setempat. (saw/saw)