Warga Probolinggo Sandera Alat Berat Proyek Tol Paspro

1433

Wonomerto (wartabromo.com) – Gara-gara akses jalan desa ditutup oleh pelaksana proyek tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), puluhan warga Desa Kareng Kidul, Kecamatan Wonomerto, melakukan demo, Rabu (5/4/2017) siang. Warga bahkan menyandera alat-alat berat yang biasa digunakan pekerja untuk pembangunan proyek jalan tol tersebut.

Puluhan warga Desa Kareng Kidul, baik yang sudah dewasa maupun anak-anak ikut serta melakukan demo tersebut. Mereka membawa poster-poster tuntutan yang dialamatkan kepada pengelola proyek. Bahkan, warga sempat menyita alat berat milik pelaksana proyek, PT. Waskita Karya.

Menurut warga, demo terpaksa dilakukan karena proyek itu menutup akses jalan desa. Padahal, jalan desa itu, menjadi urat nadi utama warga setempat. Selain menjadi penghubung Dusun Wangal, Desa Kareng Kidul, jalan desa itu juga menjadi akses utama perekonomian warga.

Baca Juga :   Terpeleset, Anak Polisi Terseret Banjir

IMG-20170405-WA0126

“Kalau sampai jalan desa ini ditutup, bagaimana kelanjutan kehidupan kami. Akses menuju desa lain atau kecamatan akan terputus. Kalaupun bisa dijangkau, maka harus memutar lebih jauh, hingga lima kilometer lebih,” tutur salah satu warga, Nissa.

Sebelumnya, pihak pengembang berjanji akan tetap membuka akses jalan desa tersebut. Namun, ketika proyek telah digarap, janji itu menguap begitu saja. “Karena janji itu tidak ditepati, maka demo yang menjadi pilihan kami untuk menyuarakan keluhan,” katanya.

Sementara itu, pimpinan proyek (Pimpro) jalan tol Pasuruan-Probolinggo dari PT. Waskita, Wahyudi mengatakan, pihaknya masih akan melakukan komunikasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Paspro, Agus Minarno.

“Kalau memang ada aksi seperti itu ya kami akan komunikasi dulu dengan PPK. Bagaimana selanjutnya, atau ada alternatif dan solusi lain. Mungkin besok akan kami bicarakan itu,” katanya singkat.

Baca Juga :   Ada Baliho Walikota Tanpa Wakilnya, Ini Penjelasan Humas Pemkot Pasuruan

Jika aksi ini tidak mendapat respon dari pelaksana proyek, maka warga mengancam akan melakukan aksi serupa yang lebih besar, di lokasi proyek sepanjang 31 kilometer ini. (lai/saw)