Balap Traktor di Probolinggo Menarik, Tapi Sayangnya Dikeluhkan

963

Kraksaan (wartabromo.com) – Kalangan pecinta fotografi mengeluhkan pelaksanaan ajang balap traktor yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, umbul-umbul sponsor yang dipasang di sepanjang lintasan, sangat mengganggu.

Dari informasi yang didapat wartabromo.com, dalam satu-satunya ajang balapan traktor di Indonesia itu, setidaknya ada sekitar 50 fotografer asal Surabaya dan sekitarnya hadir. Namun, ketika sudah di lokasi area persawahan Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, mereka kembali pulang.

“Sekitar 30-an yang pulang. Karena mereka merasa terganggu dengan banyaknya umbul-umbul yang ada di tengah arena. Kesulitan untuk mencari posisi yang pas. Bagi fotografer, momen balapan itu sangat penting,” ujar salah satu pecinta fotografi, Habib Mahdi, Senin (17/4/2017).

Baca Juga :   Koran Online 24 April : UNBK SMP/MTs Server Down hingga Kapolri ke Pasuruan

IMG-20170417-WA0098

Keluhan para forografer ini cukup beralasan, karena, umbul-umbul yang terpasang membuat mereka kehilangan momen yang terjadi di lapangan.  Apalagi banyak diantara pecinta fotografi itu yang sering mengikuti lomba-lomba foto, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Sangat disayangkan, karena ini momen langka yang tidak ada di daerah lain. Padahal ini sangat bagus, kalau diikutkan lomba,” timpal Untung Sugiarto, rekan Habib Mahdi.

Tah hanya mengeluhkan kondisi itu, Habib Mahdi menyarankan kepada panitia atau Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk mengemas ajang tersebut secara maksimal. Tujuannya, supaya balap traktor ini menjadi ikon wisata seperti pagelaran kerapan sapi brujul di Kota Probolinggo. Dimana pada tahun lalu, pagelaran sapi brujul dihadiri oleh 400 fotografer, baik fotografer nasional maupun internasional.

Baca Juga :   Geng Begal Sadis Beraksi di Kota Probolinggo

“Misalnya, lokasi balapannya diletakkan di sawah yang agak ke tengah, parkir tertata baik. Umbul-umbul sponsor berada di pinggir, tidak seperti sekarang ini. Kalau penataannya mencontoh pagelaran sapi brujul, pasti potensinya lebih besar. Baik, secara ekonomi maupun citra kabupaten ini. Karena yang dicari oleh masyarakat adalah hal yang unik-unik, dan balapan traktor ini termasuk salah satunya,” tuturnya.

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, sebanyak 120 petani dari 64 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Probolinggo ikut andil dalam balap hand tracktor yang digelar paguyuban petani setempat, Senin (17/4/2017) siang. Mereka menaklukkan lintasan berlumpur sepanjang 200 kilo meter persegi di area persawahan Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, yang menjadi tantangan peserta. (saw/saw)