Lezatnya Nasi Bakar ‘Nasek Tongas’

2100

Tongas (wartabromo.com) – Kabupaten Probolinggo kaya akan kuliner sehat menggugah selera, salah satunya adalah Nasek Tongas. Kuliner ini berupa nasi bakar khas pesisir dengan lauk ikan tuna dengan campuran sayur mayur.
Nasek Tongas ini tidak ada di tempat lainnya, dan hanya dijumpai saat berkunjung ke Proboliggo. Tepatnya di warung bu Um yang terletak di Jalan Raya Pantura Pasuruan – Probolinggo, Curahtulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.

Secara kasat mata, tampilannya seperti nasi bakar pada umumnya, namun saat dibuka nasi bakar ini berbeda. Keunikan itu dimulai saat membuka nasi bungkus. Untuk menikmati nasi ini, hanya cukup menyobek bagian tengah daun pisang yang membungkusnya. Tak perlu kesulitan, satu gesekan pun sudah terbuka.

Baca Juga :   Gelapkan Mobil Milik Polisi, Sri Puji Astutik Dikenal Sebagai PNS 'Glamor'

“Di atas nasi juga terdapat beberapa suwiran ikan tuna yang sudah dibakar. Ada juga beberapa potongan daun kemangi yang semakin menambah kelezatan dan kenikmatan nasi ini. Sangat enak dan menyehatkan. Sangat rekomended,” kata Wahyu Hidayat, salah satu penikmat Nasek Tongas, Sabtu (22/4/2017).

IMG-20170422-WA0062

Selanjutnya, dari sisi warna nasinya pun juga unik. Warnanya pun berbeda dari biasanya. Nasi ini bewarna hijau bukan putih seperti biasanya. Warna hijau itu terjadi karena nasi dimasak dengan campuran air rebusan sayur hijau, seperti bayam, sawi dan sebagainya.

“Campuran rebusan sayur itu dimasukkan saat nasi setengah matang. Terus diaduk dan dimasak lagi sampai matang. Saat matang, nasi sudah bewarna hijau,” tutur pemilik warung Umi Kulsum.

Baca Juga :   Dengar Istri Bunuh Suaminya, Ratusan Warga Mengamuk

Tak hanya itu, bagi pecinta masakan pedas, Nasek Tongas sangat cocok untuk dicoba. Sebab, salah satu ciri khas masakan ini adalah pedas. Ada beberapa potongan cabai rawit di nasi pesisir ini. Bila tidak hati – hati, penikmat nasi ini bisa memakan cabai.

Wanita yang akrab dipanggil bu Um ini, mengatakan harga per porsi dijual Rp 8000 saja. Menurut dia, omzet per harinya mencapai 12 kg beras dan 10 kg ikan tuna. Menurutnya, daam sehari, ia bisa mendapatkan untung lebih dari Rp 1,3 juta. Semisal ada pesanan, ia pun bisa meraih untung lebih.

“Allhamdulillah berkat promosi Pemerintah, kuliner saya ini ramai dicari pengunjung yang kebetulan melewati Probolinggo. Saya juga jual di Jakarta, karena anak saya merantau disana,” tandasnya. (saw/saw)