PKB Nilai Terlalu Dini, Klaim Hasan Yang Sebut Tantri Didukung 6 Partai

910

Probolinggo (wartabromo.com) – Statemen Hasan Aminuddin bahwa incumbent Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari didukung enam parpol dalam pemilihan bupati (Pilbup) Probolinggo 2018, dinilai klaim terlalu dini oleh DPC PKB Kabupaten Probolinggo. Selain pemilihan masih jauh, pimpinan pusat dari parpol itu belum mengeluarkan rekomendasi.

“Saya rasa terlalu dini untuk mengklaim dukungan partai-partai. Keputusan mengusung atau mendukung cabup dan cawabup ada mekanismenya. Pimpinan pusat partai yang memutuskan melalui SK,” kata ketua DPC PKB Kabupaten Probolinggo, Abdul Malik Haramain, Senin (19/6/2017).

Partai menurut Malik, juga punya aturan seleksi sendiri yang harus dihormati dan dihargai. Ia menyatakan bakal mengikuti sepenuhnya aturan itu. Malik juga mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah partai besar, untuk membangun kesepahaman.

Baca Juga :   Bupati Pasuruan Peringatkan Kades, Dana Desa Tidak untuk Kampanye

IMG-20170619-WA0016

“Partai-partai itu pada intinya ingin perubahan karena Kabupaten Probolinggo ini daerah strategis. Namun pembangunan berjalan lamban, bahkan disalip daerah-daerah lain,” sebut pimpinan komisi VIII DPR-RI ini.

Berkaca pada data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo, yang tak beranjak dari urutan 34 atau 35 dari 38 kabupaten/kota di Jatim dalam beberapa tahun belakangan.

Selain itu, insfrastruktur terutama jalan kondisinya parah. Hampir semua kecamatan memiliki jalan yang tidak layak, terutama di kecamatan yang jauh dari pusat kota.

“Kabupaten Probolinggo peringkat ketiga angka kemiskinan paling tinggi di Jatim. Selama bertahun-tahun Kabupaten Probolinggo salah urus, karena termasuk daerah kaya, bukan derah miskin. Mestinya jauh lebih maju ketimbang daerah terdekatnya. Karena itu, atas nama perubahan, saya yakin partai-partai akan bersama kami,” terang bakal calon bupati dari PKB ini.

Baca Juga :   Camat Dringu Bantah Gelapkan Dana Bimtek

Pria berkacamata ini, menyatakan dengan kondisi seperti itu seharusnya menciptakan kesadaran pelaku-pelaku politik untuk segera berubah. Kondisi itu pula yang membuatnya gelisah, sehingga harus turun dan bersama rakyat membangun Probolinggo. (cho/saw)