Target 59 Ribu Sapi Betina Bunting, Pemkab Probolinggo Beri Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) Gratis

1149

Kraksaan (wartabromo.com) – Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sedang menggalakkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Program Upsus Siwab ini meliputi kegiatan penanganan gangguan reproduksi, Inseminasi Buatan (IB), PKB Hasil IB, bantuan pakan dan penyuluhan betina produktif. Targetnya ada 59 ribu lebih sapi betina mengalami kebuntingan.

Dengan asumsi betina produktif mencapai 102.588 ekor, tahun ini target perolehan IB mencapai 71.000 ekor dan kebuntingan 59.640 ekor. Sementara hingga akhir April 2017 lalu, perolehan IB baru mencapai 29,7% atau 21.090 ekor dan kebuntingan sebesar 12,86% atau 7.672 ekor.

Demi mendukung program tersebut, saat ini sudah ada 53 orang petugas inseminator yang siap melayani masyarakat. Petugas akan memberikan pelayanan IB gratis hingga 31 Desember 2017.

Baca Juga :   Tersandung Kasus Perzinaan, Kadinsos Kota Pasuruan Diberhentikan dari Jabatan

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan populasi sapi potong, khususnya di Kabupaten Probolinggo. Tak hanya itu pendapatan peternak bertambah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo, Endang Sri Wahyuni.

siwab2

Menurut Endang, untuk memberikan pelayanan IB, petugas datang dari rumah ke rumah masyarakat. Dalam program IB ini, bibit yang diberikan adalah bibit bagus. Karena berpengaruh pada keberhasilan dan gentika dari sapi itu sendiri. Serta menambah populasi sapi, harga jual ternak IB lebih tinggi dari kawin alam serta meningkatkan kesejahteraan peternak.

Jika setelah mendapatkan pelayanan IB belum bunting, terang Endang, maka 21 hari setelah birahi harus disuntik IB lagi. Setelah IB kedua belum bunting lagi maka harus dilakukan penanganan ke gangguan reproduksi terlebih dahulu.

Baca Juga :   Pesawat Jatuh di Probolinggo (HOAX)

“Untuk ke depan nantinya, IB akan ada program sinkronisasi birahi dengan gangguan reproduksi. Harapannya gangguan reproduksi ini bisa ditangani sehingga bisa mengalami kebuntingan. Kalau sudah sembuh dan birahi lagi, maka harus IB lagi. Namun jika tidak bunting lagi alias majer maka disarankan untuk diafkir (potong) karena sudah tidak produktif lagi,” terangnya. (**/saw)