Plafon Kelas SDN Bakalan Ambrol Nyaris Lukai Puluhan Siswa

875

Pasuruan (wartabromo.com) – Plafon atap sebuah ruangan kelas SDN Bakalan, Kota Pasuruan ambrol saat puluhan siswa tengah menyimak pelajaran. Beruntung tidak terdapat korban jiwa, karena puluhan murid selamat setelah berlindung di bawah meja belajar. Hanya saja seorang guru sempat pingsan dan mengalami luka ringan akibat terkena matrial plafon.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB pagi, Kamis (27/7/2017), saat 22 siswa siswi kelas 2-B itu serius mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.

Wakil Kepala Sekolah, Warinto menuturkan peristiwa tersebut terjadi tanpa diduga-duga. Saat itu, seperti hari-hari sebelumnya, aktifitas belajar berlangsung normal, hingga tiba-tiba terdengar suara plafon retak.

Sang guru kemudian berhenti memberikan materi pelajaran dan melihat sebagian plafon terbuat dari asbes itu terlepas dan disusul dengan retakan.

Baca Juga :   Menang Lawan Putra Jombang, Pemain Persekabpas Dianggap Tampil Loyo

Gawatnya, retakan tersebut dikatakan cepat menyebar dan meluas ke segala penjuru plafon dalam ruangan itu.

Mengetahui hal itu, sang guru yang disebut bernama Sri Wahyuni itu, tanpa berpikir panjang “mengomando’ siswanya untuk melindungi diri dengan bersembunyi di bawah meja belajar.

“Paku plafonnya terlepas dan tiba-tiba langsung keretek-keretek ambrol,” ujar Warinto

Hampir seluruh plafon ambrol sehingga membuyarkan aktifitas belajar. Aksi sang guru yang sebelumnya meminta murid-muridmya berlindung itupun cukup menyelamatkan jiwa siswa.

Hanya saja, sang guru perempuan itu mengalami luka dan sempat pingsan sehingga harus mendapat perawatan medis, setelah tertimpa reruntuhan matrial plafon.

Tidak diketahui pasti penyebab ambrolnya plafon ini, namun diperkirakan kondisi kayu yang telah lapuk menyebabkan paku dan sekrup yang menahan asbes terlepas hingga ambrol.

Baca Juga :   Jamaah Haji Probolinggo yang Meninggal di Tragedi Mina Menjadi 7 Orang

Plt Kepala Sekolah, Budi Sayogyo menambahkan jika ia sebelumnya tidak mengetahui peristiwa tersebut karena saat itu berada di luar sekolah untuk suatu urusan.

“Saya langsung ke sekolah setelah dapat laporan,’ tutur Budi Suyogyo.

Kemudian Budi menjelaskan, jika ke-22 siswa yang sempat menjadi korban ambrolnya plafon, waktu itu langsung dipindahkan ke salah satu ruangan dewan guru untuk dapat melanjutkan proses belajar mengajar.

Dijelaskan sebelumnya, ruangan kelas 2-B tersebut berada di deretan ujung timur dari keseluruhan satu gedung berisi tiga ruangan kelas, bangunan sekolahan.

Gedung SDN Bakalan Kota Pasuruan merenovasi bangunan sekolah sekitar tahun 2009, termasuk gedung dan kelas yang plafonnya saat ini ambrol. (ono/ono)