Serama Unggul, Serama Sehati

1882

Bangil (wartabromo.com) – Merawat ayam serama hingga bisa disebut unggul, hanya butuh sehati dengan pemiliknya. Tidak sekaku teori yang barangkali bisa diperoleh informasinya dari toko buku atau search engine di internet.

Rumus jitu itu diungkapkan oleh Guwantoro seorang pecinta serama yang ditasbihkan sebagai jawara dalam kontes serama se-Jawa dan Bali, di sebuah rumah makan sekitar Bangil, Kabupaten Pasuruan, Minggu (13/8/2017).

“Ayam serama itu kan cocok-cocokan,” kata Guwantoro.

Selain harus intens dirawat, Guwantoro melanjutkan, seekor serama harus sehati yang dimaknai telah terbentuknya ikatan istimewa dengan pemiliknya.

Nah, untuk itu ia kemudian memberikan tips jika ingin memelihara ayam berbentuk mungil lucu ini, harusnya memulai sejak masih anakan.

Baca Juga :   Asah Mental Bertanding, Persekap Uji Coba Sore Ini

“Upayakan merawat sejak bayi. Sehingga, kita dan ayamnya sudah ada ikatan batin,” tuturnya.

Selain itu, ketika menghadapi kontes, ayam harus dalam keadaan bugar, salah satunya dihindarkan dari proses perkawinan.

Ia pun memastikan, memelihara ayam serama mudah. Karena yang terpenting adalah segera rawat tanpa perlu berpikir rumit masalah cara-cara perawatannya.

Dengan rumusan itu, pria asal Bangil tersebut kini boleh berbangga, karena bersama ‘bad boy’ serama miliknya, telah dinobatkan sebagai yang terbaik di Jawa dan Bali.

Ketua Penyelenggara, Wahyudi menjelaskan, kontes ditujukan sebagai wadah berbagi pengalaman para pecinta ayam kerdil yang semula berasal dari Malaysia ini. Tentang bagaimana cara memeliharanya sehingga menjadi serama unggul dan mendekati sempurna.

Baca Juga :   Tak Diambil, Dana Banpol Hanura Senilai Rp. 46,7 Juta Amblas

“Seperti pemberian pakan, bagaimana kandang bisa dibuat senyaman mungkin sehingga tidak mudah terserang penyakit,” ulasnya.

Hal lain adalah bagaimana kontes ini juga dapat dijadikan ajang adu gengsi dan keistimewaan ayam untuk para pemiliknya.

“Paling prinsip, kami ingin melestarikan ayam serama. Karena sekarang sudah banyak berkurang. Kami akan terus kampanyekan serama, sampai masyarakat secara luas turut menjaga populasinya,” pungkas Wahyudi. (man/ono)