Gending (wartabromo.com) – Tangis haru Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari mengiringi pelepasan 794 orang jemaah calon haji dari tempat wisata religi Miniatur Ka’bah di Desa Curahsawo Kecamatan Gending, Minggu (13/8/2017). Tangis memecah setelah kalimat talbiyah dilafadzkan.
‘Labbaika allahumma labbaik, Laa syariika laka labbaik, Innalhamda wan-ni’mata laka wal mulk, laa syariikalak’, Bupati Tantri melepas secara resmi keberangkatan ratusan jamaah yang tergabung dengan kloter 51 dan 52 itu.
Tidak sedikit kerabat yang mengiringi jamaah, larut dalam keharuan, meneteskan air mata.
Suasana haru itu mulai terasa, ketika Adzan dan Iqomah dikumandangkan Ustadz Kholisun. Ratusan jamaah kian terpekur ketika KH. Jamaluddin Al Hariri, Rais Syuriah PCNU Probolinggo memimpin doa, khususnya untuk keselamatan jamaah selama menemouh perjalanan haji.
Bupati Probolinggo, Tantri menegaskan tentang pentingnya persiapan fisik, terutama juga kesiapan spiritual ataupun mental di dalam pelaksanaan ibadah haji.
“Ibadah haji merupakan ibadah fisik, sehingga perlu kesiapan kesehatan ekstra. Pemkab memberikan fasilitas obat-obatan gratis dan petugas medis untuk mengontrol kesehatan para jamaah haji,” terang Tantri.
Ia juga berharap fasilitas yang disediakan oleh Pemkab dapat melancarkan proses pelaksanaan haji baik dari pemberangkatan hingga kembali ke tanah air. “Semoga selalu diberikan kesehatan dan kelancaran dalam melaksanakan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur,” ujar Bupati cantik ini.
Saat ini, Komisi VIII DPR RI yang merupakan mitra pemerintah dalam pelaksanaan haji akan menurunkan Tim Pengawas. Tim ini, akan memantau langsung pelaksanaan dan penanganan masalah haji, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. Komisi VIII juga akan lebih memperhatikan makanan, obat obatan dan tenaga medis yang tersedia dan pelayanannya.
“Tim pengawas akan terjun langsung ke tanah suci Makah, agar pelayanan, kenyamanan dan kelancaran dalam melaksanakan ibadah haji selalu meningkat dengan baik secara keseluruhan dan lebih baik dibanding dengan tahun lalu,”jelas Hasan Aminuddin, anggota Komisi VIII DPR RI. (saw/saw)
