Bupati Pasuruan Menyoal Pembangunan Jalan Pantura Oleh BBPJN

1167

Pasuruan (wartabromo.com) – Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf mempertanyakan progress pembangunan jalan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di wilayah Raci, Pasuruan. Keberadaannya telah berimbas pada kerusakan jalan-jalan alternatif Pasuruan, karena pengguna jalan menghindari kemacetan akibat perbaikan itu.

Hal tersebut diungkapkan Irsyad Yusuf, usai menghadiri acara pelantikan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi), di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Selasa (15/8/2017).

Menurutnya, pembangunan jalan nasional itu hingga beberapa waktu terakhir tidak menunjukkan perkembangan berarti.

Bahkan ia kemudian menyebutkan, beberapa kali melintas justru tidak menjumpai aktifitas pekerja di jalan utama pantura itu.

Ketidakjelasan itu ditegaskan menjadi biang kerusakan jalan-jalan alternatif wilayah Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga :   Melihat Serunya 150 Siswa SD Kenakan Pakaian Adat Rayakan Hari Kartini

Pasalnya, proses perbaikan jalan membuat pengguna jalan lebih memilih jalur alternatif lain agar terhindar dari kemacetan.

Akibatnya, secara terus-menerus volume kendaraan yang memanfaatkan jalan alternatif menjadi semakin besar.

“Dampaknya, saat ini banyak jalan di Pasuruan yang rusak,” sesal Gus Irsyad, panggilan akrabnya.

Ia pun mempertanyakan perkembangan perbaikan jalan kepada pihak BBPJN yang disebut sebagai penanggung jawab kegiatan.

Pihaknya juga menyadari jika kewenangan perbaikan untuk infrastruktur strategis berada pada pemerintah pusat. Sehingga bukan hanya sebatas harus mendukung, namun saat ini yang diperlukan adalah kepastian terkait proses pelaksanaan sebuah pekerjaan.

“Progress-nya sampai kapan, anggarannya berapa?. Biar tahu semua masyarakat,” tanya Irsyad Yusuf.

Baca Juga :   Pengemudi Bus Pariwisata yang Tewaskan Ibu-Anak Asal Gempol, Ditetapkan Tersangka

Diketahui, dalam beberapa waktu terakhir jalan raya pantura wilayah Raci, Kabupaten Pasuruan dilakukan perbaikan.

Sejumlah alat berat sempat terlihat melakukan pengerukan dan pembongkaran jalan pada bahu sebelah utara itu.

Aktifitas perbaikan itu berimbas terjadinya kemacetan karena lalu-lalang kendaraan diarahkan hanya pada satu ruas atau bahu sebelah selatan pada jalan utama Surabaya-Banyuwangi tersebut. (ono/ono)