Pedagang Pasar Masih Ditolerir Tempati Terminal Pasrepan

986

Pasrepan (wartabromo.com) – Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan masih memberikan toleransi kepada pedagang pasar yang menempati ruang di terminal Pasrepan. Akibatnya terminal masih belum berfungsi secara optimal. Namun, pedagang harus pindah dari lokasi terminal maksimal pada awal September 2017.

Kepala Bidang Pegendalian dan Operasional Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Abu Hasan mengatakan, pedagang pasar Pasrepan yang sekarang menempati kios di terminal Pasrepan seharusnya sudah mengosongkan kios tersebut pada tanggal 20 Agustus 2017 lalu.

Namun sampai saat ini masih belum juga pindah ke pasar yang sudah terbangun di sebelah selatan terminal itu.

“Seharusnya kios di terminal sudah harus kosong. Dishub hanya memberi ijin pemakaian kios sementara waktu saja,” kata Abu Hasan, kemarin.

Baca Juga :   KAI Daop 9 Pastikan Tak Ada Kereta Tambahan Untuk Lebaran

Diketahui Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, akhir bulan Juni lalu telah meresmikan pengoperasian terminal Pasrepan.

Namun terminal untuk menunjang pariwisata Bromo ini, masih belum dapat difungsikan sebagaimana mestinya. Kendala yang dihadapi adalah kios dan sebagian ruang terminal ditempati pedagang pasar Pasrepan yang kiosnya terbakar beberapa waktu lalu.

Selain itu, Terminal Pasrepan disebut juga masih harus meneruskan pembangunan tahap III di sisi selatan. Untuk rencana ini pelaksanaan akan dilakukan pada pertengahan September 2017 mendatang.

“Apapun alasannya maksimal awal September nanti semua pedagang pasar harus mengosongkan kios, kami tidak mau beresiko terhadap pembeli atau pedagang karena akan ada mobilisasi material bangunan yang masuk lokasi,” lanjutnya.

Baca Juga :   Ini Identitas dan Kronologi Korban Hilang Terseret Banjir

Sementara Khoirul Anam, Kepala Pasar Pasrepan membenarkan, jika masih ada pedagang yang belum menempati kios pasar (baru dibangun) yang sudah siap digunakan.

Dikatakan pedagang di terminal tersebut rata-rata para pedagang kain dan pakaian. Ia pun tidak menjelaskan alasan yang disampaikan pedagang kepada pihak pasar, sehingga enggan untuk pindah.

“Memang tidak ada toleransi kepada pedagang dan harusnya sudah pindah maksimal Minggu (20/8/2017) kemarin. Kita upayakan akhir bulan ini semua pedagang kain harus pindah,” ujar Khoirul Anam.

Lapak pedagang ikan serta bumbu terlihat sudah bersih dan sudah pindah ke pasar lama yang telah dibangun. Terlihat beberapa pemilik kios sedang membongkar serta membersihkan sisa bangunannya yang masih bisa dipakai lagi. (har/ono)