Tekan Kematian Ibu dan Bayi, Probolinggo Canangkan Kampung KB

825

Maron (waratbromo.com) – Untuk menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB), serta gizi buruk, Pemkab Probolinggo mencanangkan Kampung KB. Langkah awal pencanangan program ini, dengan pengukuhan pengurus Koalisi Kependudukan periode 2017-20122 dan kursus pranikah, di Desa Brabe Kecamatan Maron.

“Dengan pencanangan kampung KB tidak hanya sekedar saja, akan tetapi memiliki manfaat tersendiri yakni dapat mengatur jarak kelahirannya antara anak yang pertama dengan anak yang kedua. Pelaku utama adalah masyarakat itu sendiri untuk menyukseskan program KB,” ujar Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari.

Orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo ini, juga mengukuhkan langsung koalisi ini, Kamis (24/8/2017). Ia meminta Koalisi Kependudukan dapat memperkuat peran pemerintah dalam pembangunan kependudukan.

Baca Juga :   Bukan Pasuruan, SPAM Umbulan 3 Berada di Gresik

“Koalisi ini saya harapkan dapat melakukan advokasi dalam pembangunan kependudukan. Harapan lain, adalah memberikan saran dan lumbung pikir bagi pengambil kebijakan kaitannya dengan pembangunan kependudukan,” kata Tantri.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan, koalisi kependudukan akan menjadi mitra yang kuat dalam membantu menurunkan laju pertumbuhan pendudukan.

Selain itu Koalisi ini dapat melakukan analisa dan kajian-kajian terhadap dampak dari isu-isu kependudukan.

“Koalisi ini akan sangat membantu menekan tingginya angka kelahiran, yang kian tak terkendali. Ke depan, koalisi ini juga akan membuat grand desain dan penyelesaian kependudukan, parameter, workshop serta seminar kependudukan,” terang dr. Anang.

Baca Juga :   Dua Mobil Damkar Jinakkan Si Jago Merah di Hotel BJ Perdana

Diketahui, Kabupaten Probolinggo merupakan peringkat tiga tertinggi Angka Kematian Ibu sepanjang tahun 2016 lalu. Selain itu, Kabupaten Probolinggo termasuk daerah tertinggi dalam kategori gizi buruk kronis di Jawa Timur.

“Jadi, salah satu upaya untuk menanggulanginya adalah dengan pencanangan kampung KB,” tutup dr. Anang.

Kabid KS/PK dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, Suhartuti, mengatakan pencanangan kampung KB sebagai momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan antar warga untuk terwujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Saat ini, jumlah Kampung KB se Jawa Timur telah terbentuk sebanyak 146 Kampung KB.

“Kampung KB salah satu model miniatur pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah,” ungkap Suhartuti. (saw/saw)