Disnak Ambil Sampel, Uji Lab Domba Mati Misterius

852

Gending (wartabromo.com) – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Probolinggo mengambil sampel organ dan daging domba yang mati misterius di Desa Sumber Kerang, Kecamatan Gending. Sampel ini akan diuji secara klinis di laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti kematian puluhan domba itu.

Sejumlah petugas dari Disnak Kabupaten Probolinggo mendatangi kandang domba milik Hasan, warga Dusun Krajan, kemarin.

Petugas kemudian memeriksa kondisi tubuh domba yang mati. Tak hanya memeriksa bagian luar hewan yang mati, petugas juga membedah tubuhnya.

Mereka mengambil sampel, seperti organ dalam, otak, darah, serta sisa makanan di dalam perutnya.

Selain memeriksa dan mengambil sampel dari domba yang telah mati, petugas juga mengambil darah dari domba yang masih hidup.

Baca Juga :   Peringati Hardiknas, Bupati Pasuruan Pimpin Deklarasi Pendidikan Anti Korupsi

Kepala Bidang Kesehatan hewan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran Disnak Probolinggo, Nur Eko Widiyanto kepada wartabromo.com mengatakan, rencananya sampel akan dibawa dan dites di laboratorium kesehatan hewan di Surabaya atau Malang.

“Kami akan membawa sampel itu untuk diperiksa, sehingga kami dapat mengetahui penyebab pasti kematian domba-domba ini. Sejauh ini kami belum dapat memastikan penyebab kematiannya,” kata Nur Eko Widiyanto.

Petugas Disnak juga menyemprotkan disinfektan atau cairan anti infektan pada bangkai domba-domba. Sementara untuk mencegah virus dan penyebaran penyakit, bangkai domba mati dibakar untuk selanjutnya dikubur secara massal.

Tak hanya itu, mereka juga menyemprotkan disinfektan di kandang domba milik warga lainnya. “Ini untuk pencegahan sementara, hingga kami mengetahui penyebab pastinya. Karena rata-rata, domba itu tewas setelah kejang-kejang dan lemas,” tambah Nur Eko.

Baca Juga :   Jamaah Aboge Probolinggo Memulai Puasa Ramadhan Hari Senin

Sejauh ini, jumlah domba yang terdata masih sebanyak 56 ekor yang mati. Rinciannya, 39 ekor domba milik Hasan,warga Dusun Krajan; 8 ekor milik Suryadi, warga Dusun Kubat; 5 ekor Jalil, warga Dusun Kanin Kulon, Desa Sumber Kerang; dan 4 ekor milik warga Desa Banyuanyar Lor.

“Ini masih data sementara, mudah-mudahan tidak bertambah banyak. Sementara untuk hasilnya baru kami ketahui dalam dua hari mendatang. Kami masih berkoordinasi, apakah petugas laboratorium bisa datang kesini atau tidak,” ujarnya. (saw/saw)