Laos Belajar Pengelolaan CSR Ke Probolinggo

1188

Gading (wartabromo.com) – Keberadaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Hijau Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo mengundang perhatian warga dunia. Salah satunya perusahaan listrik Laos ingin belajar pengelolaan program jejaring pertanian berkelanjutan berbasis sistem pertanian organik, yang selama ini diterapkan oleh kelompok itu.

Program lingkungan bagian dari corporate social responsibility (CSR) PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) UP Paiton tersebut dikunjungi perwakilan perusahaan listrik dari Laos Electricite Du Laos (EDL).

Program berupa Pertanian organik tersebut dikonsentrasikan di Desa Mojolegi dan Ranuwurung, Kecamatan Gading dikunjungi sejumlah delegasi EDL.

Dikatakan, mereka ingin belajar tentang program yang dimiliki anak perusahaan PLN tersebut. Selanjutnya, EDL akan menyadur program tersebut dan diterapkan ke masyarakat Laos agar bisa mendiri.

Baca Juga :   Air Terjun Mukzizat Akhirnya Dibuka Untuk Wisatawan

“Kami memilih program CSR yang mendorong perekonomian. Kami ingin menggali lebih dalam tentang pertanian berkelanjutan berbasis sistem pertanian organik. Dan nantinya, kami ingin menjalin kerja sama dengan program lainnya,” ujar Environment Division Manager EDL Vilaxay Thiravong, kepada wartabromo.com, Rabu (6/9/2017).

Vilaxay mengatakan Sistem Pertanian Organik menjadi menarik, bukan semata-mata pada pengelolaannya, melainkan juga kiprahnya dalam mendorong peran masyarakat.

Ia menyadari sepenuhnya, tidak mudah mengelola program sosial sebuah perusahaan. Beberapa waktu lalu, perusahaannya sempat memprogramkan CSR budidaya lele, seperti yang digagas PJB di Probolinggo.

Namun, program itu gagal. Respons masyarakat kurang dan hanya menggantungkan setoran anggaran. Kondisi tersebut berbeda jika dibandingkan dengan program Sistem Pertanian Organik. Keterlibatan dan kesadaran warga sangat tinggi.

Baca Juga :   Terdengar Teriakan Histeris saat Bus Rombongan SD Asal Sidoarjo Terguling

”Bisnis dan tata kelola pertanian organik ternyata menarik,” kata Vilaxay.

Sementara itu, Manager Keuangan dan Administrasi PT. PJB unit Paiton, Hendang Suroso, mengatakan, kunjungan studi banding yang dilakukan oleh Electricite Du Laos ke UP PJB Paiton merupakan suatu kehormatan dalam rangkaian hubungan kerjasama selama ini.

Program ini menarik, karena mengajak petani untuk tidak bergantung pada pupuk dan pestisida kimia. “Harapannya kedepan nanti kelompok ini bertambah dengan memunculkan kelompok tani baru,” ujar Hendang. (saw/saw)