Pedagang Mebel Rugi Rp 1,5 M, Pemkot Pasuruan Masih Rencanakan Relokasi Sementara

875

Pasuruan (wartabromo.com) – Kerugian pedagang akibat terbakarnya pasar mebel Bukir, Kota Pasuruan, ditaksir mencapai lebih Rp 1,5 milyar. Sedangkan Pemkot Pasuruan masih berancang-ancang membuka lokasi baru untuk sementara waktu bisa digunakan pedagang.

Kepala UPT Pasar Mebel Bukir, Sutarto dalam sambungan seluler menyebutkan, angka kisaran Rp 1,5 milyar diperoleh dari ludesnya tumpukan bahan material hingga produk mebeler beragam jenis dan bentuk, yang terbakar pada Selasa malam waktu itu.

“Kalau kerugian kurang lebih Rp 1,5 milyar. Itu bahan-bahan (mebeler) milik pedagang,” ujar Sutarto, Jumat (15/9/2017).

Dijelaskan, produk mebeler selain tersimpan dalam kios, sebelum terbakar juga lebih banyak menumpuk di luar sekitar kios atau los.

Baca Juga :   Empat Desa di Kabupaten Pasuruan Masih Tergenang Banjir

Besarnya kobaran api disertai angin kencang saat itu, membuat ratusan mebeler setengah jadi maupun siap kirim tidak bisa diselamatkan.

Jumlah kerugian tersebut oleh Sutarto disebutkan masih bisa bertambah, jika harus dihitung nilai bangunan yang mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara, terkait upaya relokasi sementara untuk pedagang korban kebakaran, Sutarto mengatakan sudah ditangani dinas terkait. Pihaknya tidak memiliki kewenangan berlebih sehingga saat ini hanya pada posisi menunggu.

“Kami hanya menunggu. Pastinya semua sudah dilakukan oleh dinas (dinas Perdagangan) dan PU,” tambahnya.

Selain itu Sutarto juga belum bisa memberi penjelasan detail, terkait waktu pengerjaan, besaran biaya hingga luasan yang dibutuhkan untuk relokasi sementara.

Baca Juga :   Habib Hadi Atur Ulang Strategi Jelang Pilwali 2018

Jika dirujuk pada lahan pasar mebel seluas 2 hektar tersebut, dimungkinkan relokasi sementara berada di bagian timur pasar yang selama ini juga masih lapang.

Diketahui Pemkot Pasuruan, saat ini masih melakukan kajian, mereview pasar mebel Bukir untuk dilakukan penataan kembali agar menjadi lebih modern dan layak.

Seperti dituturkan Wakil Walikota, Raharto Teno P beberapa waktu lalu, kondisi Pasar Bukir saat ini tidak layak. Pasalnya, pasar mebel yang dibangun pada 2002 tersebut sudah tidak lagi berfungsi selayaknya tempat berdagang mebeler.

Pasar sudah beralih sebagai tempat produksi, sehingga kondisinya menjadi tidak lagi tertata.

Diwartakan, sedikitnya 24 kios permanen dan 7 kios semi permanen ludes dilalap api, Selasa (12/9/2017).

Baca Juga :   Dua Tersangka Pencuri Sapi Tetangga Berhasil Diringkus

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Polisi masih melakukan penyelidikan, diantaranya mengumpulkan keterangan saksi dan membawa sampel abu dan kabel pada puing kebakaran, untuk diuji secara forensik. (ono/ono)