Perlintasan Lokasi Mobil Rush Tertabrak Kereta, Tak Terpasang Rambu Peringatan

918

Nguling (wartabromo.com) – Perlintasan kereta api tak berpalang pintu di Dusun Sumursawah, Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, (21/9/2017), hampir lima tahun tidak terpasang rambu peringatan. Rambu berupa sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) tersebut sempat terpasang namun rusak akibat cuaca.

Hal tersebut diungkapkan oleh Muzamil (52), warga Nguling yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pasang gigi palsu di sekitar perlintasan maut itu.

“Lebih empat tahun atau malah lima tahunan di tempat (perlintasan kereta) ini sudah tidak terpasang rambu,” tutur Muzamil, di lokasi tabrakan.

Rambu peringatan yang masih terpasang sekitar lima tahun silam itu, dikatakan berupa sirene hingga lampu peringatan sebagaimana pada sistem peringatan dini kereta api.

Baca Juga :   Generasi 'Maya' Antara Ada dan Tiada

“Saya ingat waktu itu, sirene tiba-tiba bunyi, kayak konslet. Padahal tidak ada kereta. Terus tahu-tahunya sirene sudah terbongkar dan sampai sekarang tidak dipasang baru,” tambah Muzamil.

Selain sirene rusak, lampu rambu peringatan berwarna kuning dan merah di perlintasan ini justru terlebih dahulu tidak berfungsi. Rusaknya lampu peringatan itu oleh Muzamil diperkirakan karena terkena paparan panas dan hujan.

Oleh Muzamil, peristiwa mobil Toyota Rush dihantam kereta tersebut, sepertinya benar-benar menjadi malapetaka. Pasalnya, di perlintasan tanpa palang pintu ini, biasanya berjaga dua orang saling bergantian.

“Ini saya kurang tahu juga, tidak ada penjaga perlintasan. Ada kok, dua orang gantian jaga,” tambahnya.

Diwartakan, sebuah mobil tertabrak kereta api di perlintasan tak berpalang pintu di Dusun Sumursawah, Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, (21/9/2017). Toyota rush bernopol N-1018-WD putih berpenumpang empat orang tersebut berhenti seperti mogok, tepat di tengah rel. (ono/ono)