Surabaya (wartabromo.com) – Gerbang mutasi perwira menengah bergulir di jajaran Polda Jatim. Salah satunya melibatkan Kapolres Probolinggo AKBP. Arman Asmara Syarifuddin, yang dipromosikan sebagai Wadirreskrimsus Polda Jatim.
AKBP. Arman, tercatat berhasil mengungkap kasus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Ia menggantikan posisi AKBP Arnapi, yang kini menduduki jabatan Kadiskum Polda Jatim.
Sementara posisi Kapolres Probolinggo yang selama 1 tahun 5 bulan dikomandoi Arman, disubtistusi oleh AKBP Fadly Samad, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Tuban.
Sedangkan, jabatan Kapolres Tuban diemban oleh AKBP Sutirsno HR SH SIK SMi, yang sebelumnya menjabat Kasat Intelkam Polrestabes Surabaya.
Pergeseran posisi tiga perwira menengah itu sesuai dengan Telegram Rahasia (TR) Kapolri Jendral Tito Karnavian, dengan nomor ST/2162/IX/2017 tanggal 9 September 2017. Pengambilan sumpah jabatan itu, dilakukan pada Selasa (26/9/2017) pagi, di Gedung Tribrata Mapolda Jatim, jalan Ahmad Yani 116 Kota Surabaya.
“Bagi pejabat yang baru dilantik segera menyesuaikan diri di lingkungan yang menjadi tanggungjawabnya,” kata Kapolda Jatim Irjen. Machfud Arifin, usai melantik para perwira itu.
Kapolda Jatim juga mengingat, kedepan pekerjaan masih banyak hingga diakhir tahun. Dimana Polda Jatim akan melaksanakan operasi Lilin Semeru 2017. Untuk itu kepada pejabat baru segera menyesuaikan diri. “Jawa Timur harus kondusif aman terkendali. Untuk itu para Kapolres harus betul betul konsentrasi di wilayahnya masing masing utamanya daerah yang banyak tempat wisata,” pintanya.
Sementara AKBP. Arman Asmara Syarifuddin yang mengemban tugas baru sebagai Wadirreskrimsus Polda Jatim, mengaku siap menjalankan amanah baru itu. Ia menuturkan posisi itu, penuh tantangan dan berat. “Ini amanah baru bagi saya, meski begitu sebagai anggota kepolisian, saya siap memberikan yang terbaik bagi institusi dan masyarakat,” ujar Arman.
AKBP. Arman, dikenal klayak ramai saat melakukan penangkapan terhadap pimpinan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Dusun Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, pada 22 September 2016 lalu. Penangkapan itu membuat heboh Indonesia, karena melibatkan ribuan pasukan. (saw/saw)
