Kurang Sosialisasi, Lalu Lalang Truk Proyek SPAM Umbulan Dikeluhkan Warga

2925

Winongan (wartabromo.com) – Warga Sidepan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, resah dengan kegiatan truk proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan. Selain dianggap merusak lingkungan, kurangnya sosialisasi terkait proyek nasional ini, disebut menjadi pemicu dikeluhkannya kegiatan pengangkutan  tanah itu.

Seorang warga, Muhammad menuturkan, keresahan warga tersebut mengemuka, setelah truk-truk memuat sirtu kian waktu, seperti semakin liar.

Warga mengaku sebelumnya tidak mengetahui secara jelas, kegiatan lalu lalang truk hingga ratusan kali dalam sehari tersebut. Selanjutnya, warga semakin resah  setelah keberadaan truk-truk itu mengakibatkan rusaknya lingkungan hingga terganggunya kegiatan warga desa.

Belakangan warga baru mengetahui, jika kegiatan pengangkutan tanah itu diperlukan untuk pengerjaan proyek SPAM Umbulan.

Baca Juga :   Penjualan Cat Naik Dua Kali Lipat

“Lha ini jalan-jalan desa kami jadi rusak semua. Siapa yang tanggung jawab. Kegiatan usaha kami juga terganggu,” ujar Muhammad.

Beberapa kali warga mencoba mendiskusikan hal tersebut dengan pihak pemerintahan desa. Namun, upaya tersebut hanya berbuah kekecewaan lantaran tidak ada tanggapan dari pihak pemerintah desa.

“Makanya, untuk sementara ini kami minta proyek Umbulan dihentikan dulu. Kami menuntut tanggung jawab, khususnya pemerintah desa, untuk mendapatkan kejelasan dan menyelesaikan masalah ini,” tandasnya.

Kemarahan pun memuncak, bahkan Jumat (20/10/2017) pagi ini, sekitar pukul 08.30 WIB, dilaporkan, warga Dusun Kedungwaru, Desa Sidepan, Kecamatan Winongan, menghadang truk pengangkut material tanah.

Armada-armada tersebut dihentikan saat melintas di jalan perkampungan, oleh sedikitnya 50 warga.

Baca Juga :   Koran Online 3 September : Kebakaran Hutan Bromo, hingga Begal Winongan Diciduk di Rumah Mertua

Untuk menyikapi hal tersebut, Muspika bersama pihak desa, kemudian mengajak warga untuk bermusyawarah, di balai Desa Sedipan.

Hingga warta ini disusun, proses dialog masih berlangsung untuk menemukan titik temu penyelesaian permasalahan dan tuntutan warga.

Dikabarkan, saat ini pengerjaan SPAM Umbulan masih terus berlangsung pada proses penanaman pipa dengan diameter hampir 2 meter tersebut.

Proyek SPAM Umbulan membutuhkan debit sebesar 4.000 liter/detik akan menjadi sumber air minum bagi kurang lebih 1,3 juta jiwa di 5 daerah, yakni Kota/Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.

Diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 4,51 trilyun, dianggap sebagai salah satu proyek strategis nasional sebagaimana keputusan Presiden dalam Perpres RI nomor 3 tahun 2016.

Baca Juga :   Cagar Biosfer Arjuno Kembali Terbakar

Pengerjaan fisiknya sudah dilakukan dan diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla setelah sebelumnya telah ada penandatanganan kesepakatan proses kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) pada 11 April 2017 lalu di Surabaya.

Dalam kesepakatan tersebut waktu konstruksi pipa bakal dituntaskan dalam kurun dua tahun sudah harus menyambung ke lima daerah wilayah Propinsi Jawa Timur itu. (ono/ono)