Pilwali Probolinggo Masuk Zona Merah

1173

Probolinggo (wartabromo.com) – Pemilihan walikota (Pilwali) Probolinggo pada periode sebelumnya meninggalkan jejak konflik kekerasan. Polresta Probolinggo pun memetakan zona-zana merah rawan konflik.

Kapolresta Probolinggo AKBP. Alfian Nurrizal, mengatakan kerawanan konflik pilkada ini, telah diantisipasi dengan menyiapkan pengaman berlapis. Selain personil dari Polres sendiri, pasukan pengamanan Pilkada nantinya akan dibantu korps Brimob. “Sudah kami telah petakan mana saja titik-titik yang berpotensi rawan konflik,” ujarnya, Senin (23/10/2017).

Selain itu, Polresta juga berkoordinasi dengan KPU dan Panwaslu untuk memetakan pelanggaran pidana pilkada yang menjadi wewenang kepolisian sebagai penegak hukum. Seperti pelanggaran politik uang dan pengrusakan alat peraga kampanye.

“Pelanggaran itu akan ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku, agar pemicu konflik pilkada dapat diminimalisir sejak awal,” kata perwira asal Sumenep ini.

Baca Juga :   Ratusan Karyawan PT Sun Hyung Unjukrasa, Tuntut 25 Rekannya Dipekerjakan Kembali

Sementara itu, menyusul zona merah tersebut, Ketua Panwaslih Suef Supriyanto, mengaku pihaknya lebih menfokuskan pencegahan, bukan pada pelanggaran pilkada. Karenanya, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan KPU untuk kbekerjasama dan melakukan sosialisasi, agar pelanggaran pilkada, tidak terjadi.

“Kami fokus dipencegahan. Kami tidak ingin pilkada serentak nanti ada pelanggaran yang mengarah ke kericuhan seperti pada pilkada sebelumnya. Makanya Polresta memetakan, wilayah kami masuk zona merah,” katanya singkat.

Diketahui, pelaksanaan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo tahun 2013 lalu, berujung kerusuhan massa depan kantor Kelurahan Mayangan. Massa salah satu pendukung calon tidak puas dengan hasil Pilkada Kota Probolinggo karena menilai ada dugaan kecurangan.

Baca Juga :   "Alumni Sidogiri Pasti Tidak Ikut Perayaan Pergantian Tahun"

Sejumlah kendaraan bermotor rusak, bahkan sebuah mobil polisi dibakar oleh massa. Belasan orang ditangkap polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Sedikitnya 5 orang terluka, 2 di antara mereka adalah polisi. Pada korban itu dilarikan ke RSUD dr Moh. Saleh Probolinggo untuk mendapatkan perawatan medis. (fng/saw)