Teror Bondet di Probolinggo Diduga Karena Dendam

799

Probolinggo (wartabromo.com) – Satreskrim Polres Probolinggo, menduga motif teror bondet di warga Desa Liprak Wetan, Kecamatan Banyuanyar, karena dendam pribadi. Indikasinya tak ada barang milik korban yang hilang pada saat peristiwa itu terjadi.

Polisi terus melakukan pengembangan penyelidikan pasca teror bondet di rumah pasangan suami istri, Purwanto (41) dan Qoyyum (37), serta Mastur (60), ayah dari Qoyyum. Selain memburu pelaku, polisi tengah mendalami motif yang dilakukan pelaku dalam melancarkan aksi teror.

Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Riyanto, menuturkan kuat dugaan, teror ini dilatar belakangi oleh masalah pribadi antara korban dan pelaku. Hal itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan korban.

Baca Juga :   Beri Pesan, Kadispendik Kabupaten Pasuruan : Awas! Narkoba Masuk Sekolah

“Temuan sementara bahwa teror ini dipicu oleh masalah pribadi, dendam pelaku kepada korban. Namun kami belum bisa menjelaskan masalah pribadi apa yang melatar belakangi pelaku melempari rumah korban dengan bondet,” ujarnya di Mapolres Probolinggo, Kamis (26/10/2017).

Mantan Kasatreskrim Polresta Pasuruan ini, mengatakan bahwa pelaku diperkirakan berjumlah lebih dari 2 orang, mengenakan penutup wajah dan menguasai medan di sekitar lokasi kejadian. “Kami terus memburu pelaku, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa tertangkap,” kata Kasatreskrim.

Sementara itu, Purwanto mengaku tidak mempunyai musuh atau berselisih faham dengan tetangga ataupun temannya. Karenanya, ia kaget mendapati rumahnya menjadi sasaran teror bondet. “Saya gak punya musuh, kerjaan saya cuma bertani dan jualan jamu,” ujar Purwanto.

Baca Juga :   Unggul Hitung Cepat, SEHAT Gelar Jumpa Pers

Diberitakan sebelumnya, pelemparan bondet dilakukan oleh sejumlah orang, kepada rumah pasutri Purwanto-Qoyyum, serta rumah Mastur, Selasa (24/10/2017) dinihari. Akibat aksi teror itu, bagian depan dua rumah rusak parah. Meski demikian, tidak ditemukan barang berharga milik korban yang raib digondol pelaku. (saw/saw)