Agar Tak Mengganggu, Paus Mati Dikubur Sementara

919

Probolinggo (wartabromo.com) – Warga Desa Tongas Wetan, Kecamatan Dringu, untuk sementara waktu mengubur bangkai paus yang mati di pesisir wilayah itu. Penguburan dimaksudkan agar bau bangkai tidak mencemari udara hingga mengganggu warga.

Senin (30/10/2017) sore, beberapa nelayan di Dusun Mendoan melakukan penguburan bangkai paus yang mati. Dengan diawasi oleh petugas dari Dinas Perikanan (Diakan) Kabupaten Probolinggo, warga menggali tanah pantai di sekeliling bangkai itu. Kemudian lumpur hasil galian itu dibuat untuk menutupi paus itu.

“Ini hanya sementara saja, untuk mencegah agar bau bangkai itu tidak semakin menyengat. Mungkin lumpur yang ditutupkan. Tidak mungkin kami menguburnya secara dalam, karena keterbatasan peralatan,” ujar Ahmad, salah satu nelayan.

Baca Juga :   Polda Jatim Olah TKP Kecelakaan Mobil L-300 Vs Kereta di Beji

Kasi Pengawasan Sumberdaya Ikan Diakan Kabupaten Probolinggo, Ardian Firmansyah, mengatakan, paus dengan ukuran sekitar 5 meter itu, sempat dipotong-potong oleh nelayan setempat. Diduga potongan itu, akan dijual ke pasar sebagai ikan konsumsi masyarakat.

Sementara untuk penguburan paus itu, Ardian mengatakan bukan wewenang Diskan Sehingga pihaknya akan menunggu pihak Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Surabaya.

“Kami sudah menghubungi mereka. Rencananya mereka akan datang ke sini untuk memeriksa dan menguburkan paus ini,” terang Ardian.

Sebagaimana diwartakan seekor paus mati terdampar di pesisir Tongas, Kabupaten Probolinggo, Senin (30/10/2017) pagi. Paus raksasa ini, pertama kali ditemukan warga nelayan setempat dalam kondisi mati di lepas pantai.
Posisi lokasi penemuan berada sekitar 3 kilometer dari bibir pantai Mendoan atau di perairan utara Probolinggo. Karena sudah 5 hari terombang-ambing ombak arus Selat Madura, oleh nelayan paus raksasa itu kemudian dipinggirkan. Caranya dengan menyeretnya menggunakan dua perahu nelayan. (lai/saw)