Korban Laka Dimakamkan Tanpa Pemberitahuan, Pihak Keluarga Datangi Satlantas

985

Pasuruan (wartabromo.com) – Keluarga Muhammad Dedi Irawan (19), warga Kota Probolinggo yang menjadi korban kecelakaan dan diketahui telah dimakamkan setelah lebih sepekan terlibat kecelakaan di wilayah Kota Pasuruan, mendatangi kantor Satlantas Polresta Pasuruan, Selasa (31/10/2017). Mereka mempertanyakan prosedur penanganan polisi, hingga Dedi terlantar dan langsung dimakamkan tanpa memberikan informasi atau pemberitahuan ke pihak keluarga.

Salah satu kerabat, Umar mengatakan datang ke kantor Satlantas Kota Pasuruan sekitar pukul 10.15 WIB bersama empat lainnya, termasuk Jumad, ayah Dedi.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian diluar batas kewajaran. Pasalnya, saat terlibat kecelakaan Dedi membawa identitas diri berikut kelengkapan surat berkendara.

“Kami datang kesini (Satlantas) untuk meminta kejelasan dan tanggungjawab polisi,” tandas Umar.

Baca Juga :   Potong Dana Desa, PNS Kecamatan Paiton Kena OTT

Selain pertanyakan tindakan polisi, satu hal yang juga disesalkan adalah penanganan pihak rumah sakit R Soedarsono Kota Pasuruan.

Dijelaskan, pada tanggal 20 Oktober 2017 ada korban meninggal karena kecelakaan. Namun, sepama tiga hari belum diambil. Nah, tanpa pemberiahuan, jasad yang akhirnya diketahui sbagai Dedi itu, langsung dikubur.

“Kenapa polisi dan rumah sakit tidak menghubungi kami?. Padahal saat itu identitas anaknya sudah lengkap,” ujar Umar penuh tanya.

Dikatakan oleh Umar, ayahanda Dedi, Jumad, berkeinginan untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya itu ke divisi Propam Polda Jatim.

Pasalnya, selain tidak wajar, ia menilai sikap dan penanganan polisi tidak profesional dan telah melanggar hak keluarga untuk mendapatkan informasi peristiwa kecelakaan yang dialami Dedi.

Baca Juga :   Selama 2018, Ada 10 Kasus Difteri Ditemukan di Kota Pasuruan

“Tadi kami sudah berembug, mungkin mau ke Propam Polda Jatim, melaporkan kejadian ini,” kata Umar.

Namun demikian, upaya tersebut dipikirkan ulang, karena saat ini, Jumad dan kerabat lainnya masih berupaya melakukan upaya persuasif dengan pihak kepolisian.

Sampai saat ini dialog dan mencari penyelesaian masih dilakukan, utamanya untuk menggali makam Dedi untuk bisa dikebumikan secara lebih layak di Kota Probolinggo.

Diwartakan sebelumnya, Muhammad Dedi Irawan (19), warga Mayjen Hariono Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, membuat pilu keluarganya. Sempat dikira kuliah, finalis Kang-Yuk 2016 Kota Probolinggo ini, diketahui telah dikubur menjadi korban kecelakaan di jalan raya Blandongan Kota Pasuruan, sepekan lalu. (ono/ono)