Kapolda Jatim Ingatkan Warganet Terhadap Ancaman Radikalisasi di Medsos

898

Surabaya (wartabromo.com) – Kapolda Jatim, Irjenpol Machfud Arifin mengingatkan pada warganet untuk waspada terhadap ajakan radikalisasi hingga pelatihan-pelatihan seperti membuat bom via media sosial (medsos). Warganet pun diminta memanfaatkan medsos dengan bijak, tidak menyebar hoax.

Hal itu diungkapkan Irjenpol Machfud Arifin kepada wartabromo.com, di sela tatap muka dengan warganet wilayah Jawa Timur, di hotel Wyndham Jl. Basuki Rachmat 67-73 Surabaya, Rabu (15/11/17).

Dikatakan, media sosial memiliki sudut pandang berbeda baik bersifat positif dan bersifat negative. Media sosial juga bisa menjadi ancaman luar biasa jika dilakukan dengan cara negatif.

“Dari teknologi yang sangat canggih, sekarang bisa membuat bom atau macam hal lainnya yang bisa mengancam kehidupan bernegara dan berbangsa,” tandas Machfud Arifin.

Baca Juga :   KPU Deadline Caleg Lapor Kekayaan 7 Hari Setelah Terpilih

Ancaman itu digambarkan dengan kian masifnya penyebaran ajakan paham radikal di medsos, sebagai usaha merongrong dasar negara dan keutuhan NKRI.

Sebelumnya, tatap muka bersama warganet sebagai ajang untuk dapat memanfaatkan media sosial secara positif. Terlebih saat menghadapi momentum politik, seperti pemilihan kepala daerah 2018 nanti.

“Bulan depan ada agenda tahun baru dan tahun depan juga ada agenda pemilihan Kepala Daerah. Jadi jangan sampai menjelek-jelekkan seseorang (via medsos),” harapnya.

Kemudian, masyarakat pun diminta agar tidak menyebarkan isu atau informasi yang bersifat hoax dan menimbulkan fitnah.

Sementara itu, Erik, perwakilan ILK (Informasi Lalulintas dan Kriminal) Pasuruan mengapresiasi tatap muka warganet se-Jawa Timur. Selain sebagai ajang silaturahmi, kesempatan itu juga dapat bersama-sama membangun komitmen, dalam penggunaan medsos, dengan lebih positif.

Baca Juga :   Antar ke Sekolah, Bapak dan Anaknya Tewas Terlindas Bus Karyawan

“ya, kami berharap kepada pengguna media sosial jangan menyebarkan berita yang belum jelas dan terus berhati-hati,” kata Erik.

Diterangkan, tatap muka warganet kali ini melibatkan sedikitnya 400 orang, merupakan perwakilan dari 38 wilayah yang ada di Jawa Timur. (ozi/ono)