Manfaatkan Biogas, Warga Balunganyar Bakal Terbebas Dari Beban Elpiji

1585

Lekok (wartabromo.com) – Warga Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan sepertinya untuk beberapa tahun kedepan, terbebas dari beban membeli elpiji. Sebab, di desa ini sudah terbangun instalasi biogas berbasis pengolahan limbah ternak, untuk dimanfaatkan kebutuhan rumah tangga dengan lebih ekonomis.

Kepala Desa Balunganyar, Sholeh (41) menuturkan, melimpahnya limbah ternak menjadi berkah, karena justru memberikan nilai lebih menyusul telah dibangunnya teknologi biogas.

Dikatakan, untuk kebutuhan memasak, sebelumnya warga harus mengeluarkan uang sekitar Rp 60 ribu, bila dalam sebulan memerlukan 4 tabung elpiji ukuran 3 kilogram.

Namun kali ini, warga pemanfaat hanya mengeluarkan Rp 7.500, diserahkan ke pemerintah desa melalui BUMDes, sebagai pengelola instalasi biogas.

Baca Juga :   Jelang Maulid, Harga Buah di Pasaran Naik

“Uang itu berupa iuran bulanan, kami pergunakan untuk perawatan instalasi,” kata Sholeh, usai acara penandatanganan MoU penganggaran desa di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Jumat (24/11/2017).

Dijelaskan Sholeh, desa Balunganyar yang dipimpinnya memiliki penduduk sebanyak 7225 jiwa tersebar di delapan dusun.

Tapi yang menjadi perhatian adalah terdapat 7825 ekor sapi diternak warganya. Sehingga sejak 2009, Desa inipun mulai mengujicobakan sistem instalasi biogas untuk warga, dengan memanfaatkan Anggaran Dana Desa (ADD).

“Tahun 2015, instalasi sudah dilakukan pembenahan menjadi lebih baik,” lanjutnya.

Saat ini, instalasi yang telah diperbaharui itu diantaranya berupa bak penampungan limbah seluas 4×4 meter dengan dilengkapi penutup mirip kubah. Secara sederhana dijelaskan Sholeh, dari penampungan itu, selanjutnya dipasang pipa dan didistribusikan ke rumah-rumah warga. Tiap satu titik bangunan instalasi, biogas disalurkan ke lima kepala keluarga (KK).

Baca Juga :   Pansus Tol Jadwal Ulang Pertemuan dengan Stakeholder

Dijelaskan, instalasi biogas yang dikelola BUM Desa Balunganyar sebanyak 11 unit, tersebar di sejumlah dusun. Disebutkan, dengan investasi Rp 22 juta per unit, Dusun Krajan terpasang 7 instalasi, terbilang paling banyak dibandingkan dari tujuh dusun lainnya.

Selain ekonomis dan hemat energi, biogas telah membuat lingkungan terutama kandang ternak kian bersih. Tahun-tahun sebelumnya, limbah ternak ini menjadi polemik lantaran dibuang di sungai desa maupun saluran lainnya.

Dalam waktu dekat, Sholeh bakal membangun kembali instalasi biogas sebanyak 6 unit rangkaian, ditambah 4 unit lagi bakal dibangun dari bantuan sebuah perusahaan listrik di wilayah Lekok.

Dengan melimpahnya limbah ternak, diperkirakan instalasi biogas dapat lebih merata dibangun ke pelosok Desa Balunganyar. Sehingga untuk beberapa tahun kedepan, seluruh warga dapat terbebas dari beban membeli elpiji.

Baca Juga :   Erupsi Bromo, BNPB Siapkan Dana Taktis Rp 2,5 Miliar

“Sekarang lingkungan mulai bersih. Harapannya Balunganyar menuju Desa Mandiri Energi. Tapi, hal lain dari pemanfaatan limbah ternak ini, hasil proses biogas dapat dirupakan menjadi pupuk organik,” imbuh Sholeh. (ono/ono)